FoSSEI.org – Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Ahmad Fauzi Nur, mengajak para kader ekonomi Rabbani untuk menjaga independensi dan kemandirian dalam berorganisasi.
Hal ini disampaikannya dalam acara silaturahim bersama Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) di Danareksa Tower, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
“Independensi dan kemandirian dalam berorganisasi sangat penting agar kita bisa menjalankan dakwah ekonomi Rabbani dengan baik,” kata Ahmad Fauzi Nur.
Ahmad Fauzi Nur yang juga merupakan Presidium Nasional FoSSEI 2002/2003 menyampaikan pesan kepada para kader ekonomi Rabbani untuk tetap kuat berada di dalam jalan dakwah dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang ditanamkan. Nilai-nilai tersebut, kata dia, adalah nilai-nilai kejujuran, integritas, dan profesionalitas.
“Dengan menjaga nilai-nilai tersebut, kita bisa mendapatkan hasil output yang maksimal dalam menjalankan dakwah ekonomi Rabbani,” kata Ahmad Fauzi Nur.
Muhammad Ihsan dalam diskusinya menyampaikan bahwa FoSSEI merupakan organisasi mahasiswa yang terus berupaya menjaga nilai-nilai dasar organisasi agar berjalan dalam khittahnya agar dapat membawa pada kemandirian dan independensi organisasi.
Lebih lanjut Ihsan menyampaikan terkait kondisi realita organisasi mahasiswa masa kini yang kurang inovatif dalam memperkuat dan menghidupkan internal organisasi.
Dalam diskusi bersama Bang Ahmad Fauzi Nur sapaan hangat dari para kader FoSSEI disampaikan bahwa FoSSEI memilikk unit usaha BUMF ( Badan Usaha Milik FoSSEI) yang mana merupakan representasi wujud upaya mencapai kemandirian organisasi yang nyata.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut perwakilan Presidium Nasional FoSSEI, Galih Abdul Rozaq, menyampaikan bahwa tema nasional FoSSEI pada tahun 2024 adalah terkait Akselerasi Ekosistem Digital dan Global Halal Value Chain demi Mewujudkan Sustainability Islamic Economy.
Tema ini dipilih sebagai bagian dari gagasan yang akan dibawa dalam RAKERNAS LOMBOK 2024 guna mengawal isu nasional terkait sertifikasi halal yang telah dimulai pada tahun 2019 dan selesai pada tahun 2024.
“Tahun 2024 merupakan mandatory atau akhir dari kebijakan terkait sertifikasi halal diterapkan di Indonesia. Harapannya, setiap kader ekonomi Rabbani bisa menjadi bagian pengawalan isu tersebut,” kata Galih Abdul Rozaq.
Acara silaturahim ini dihadiri oleh sekitar 2 Dewan Pertimbangan FoSSEI dan 3 orang Presidium Nasional terpilih.