FoSSEI Lebarkan Sayap ke ASEAN

FoSSEI Lebarkan Sayap ke ASEAN

20160120015636

Genderang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah berbunyi di penghujung 2015 kemarin. Dalam sejarahnya, kebijakan globalisasi regional memiliki catatan yang buruk, seperti kegagalan sistem North America Free Trade Area (NAFTA) dan European Economic Community (EEC). Akan tetapi, ASEAN merupakan negara-negara yang telah dewasa. Negara-negara di ASEAN setidaknya memiliki pengalaman yang sama saat era kolinialisme. Runtuhnya kerajaan-kerajaan saat itu tidak lain karena kekalahan dalam menggenggam keadilan dalam kekuasaan (politik) dan kekayaan (ekonomi). Stabilitas politik sangat diperlukan untuk tercapainya persatuan. Kemudian persatuan ini dikokohkan dengan perekonomian yang stabil dan adil.

Bersatunya para pemuda sebagai agent of change memiliki peran yang paling besar untuk menyukseskan tujuan MEA ini. Keakuratan dan kecepatan menjadi kunci kemenangan dari era baru ini. Kekuatan persatuan menjadi urgensi untuk mempertahankan eksistensi. Maka sebuah bangsa yang kuat adalah bangsa yang menggalang persatuan di tengah semakin tingginya kompetisi di era globalisasi ini. Bersatunya individu-individu di setiap negara yang kemudian membentuk suatu organisasi nasional hingga menjadi internasional memiliki potensi besar untuk membangun pemerataan kesejahteraan.

ASEAN Muslim Students Summit (AMSS) merupakan sebuah bentuk gerakan yang konkrit untuk mewujudkan visi dan misi MEA. Melalui AMSS 2.0 yang diselenggarakan di Universitas Selangor Bestari Jaya dideklarasikanlah suatu wadah gerakan mahasiswa muslim di ASEAN yang bernama ASEAN Muslim Student Association (AMSA). Organisasi ini memiliki visi untuk menyatukan mahasiswa muslim ASEAN untuk membangun peradaban Islam di ASEAN.

Dalam Kalam-Nya QS Al-Hujurat: 13 Allah berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Maka menjadi keniscayaan bagi kita sebagai makhluk yang diciptakan berbangsa-bangsa untuk mengobarkan semangat persatuan.

Forum Silaturrahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia yang diundang dalam konferensi tersebut mendapatkan sambutan hangat oleh berbagai organisasi lain di ASEAN. Sebagai organisasi yang berfokus pada pembumian Islam di bidang ekonomi, FoSSEI sangat diharapkan oleh peserta AMSS untuk dapat melebarkan sayap di luar Indonesia. Dukungan ini juga disampaikan oleh Ustaz Mohd Nazri Chik, sekretaris Dewan Pengawas Syariah (DPS) Malaysia.

Deklarasi AMSA yang dihadiri oleh mahasiswa Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand dan Kamboja ini pastinya mampu memberikan dampak yang lebih baik dalam dakwah Islam di ASEAN. Pembahasan strategi AMSA dalam menghadapi isu ekonomi dan upaya meng-counter sekularisme dalam dunia pendidikan di ASEAN, FoSSEI mengajukan diri menjadi salah satu tumpuan untuk bisa membumikan Ekonomi Islam melalui konsep Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di berbagai universitas di ASEAN. Hal ini disambut baik oleh peserta konferensi karena konsep KSEI masih menjadi sebuah hal baru yang menarik bagi mereka. Begitupun dalam pembahasan komisi ekonomi, FoSSEI sangat tepat sebagai organisasi yang mampu mengembangkan riset dan aksi nyata ekonomi Islam.

Pembangunan Negara melalui social capital menjadi sebuah keunggulan pembangunan di akhir abad 20 (Yustika, 2013). Pembangunan melalui gerakan kelompok sosial akan meningkatkan nilai social capital sebagaimana metode pembangunan Rasulullah dalam membangun kota Madinah. Pertama kali yang dibangun Rasulullah di Madinah adalah masjid sebagai tempat pendidikan dan ibadah. Kemudian Rasulullah mengokohkan pembangunan dengan mengatur tatanan masyarakat melalui hukum dalam berekonomi (Malkawi, 2006). Oleh karena itu, melalui deklarasi AMSA ini FoSSEI mampu berkolaborasi dengan organisasi Islam lain di ASEAN untuk membumikan Islam di bidang ekonomi sehingga kebangkitan Islam akan diinisiasi oleh negara-negara di ASEAN.

Semoga pergerakan pembumian Ekonomi Islam ini semakin berkembang dengan adanya kesempatan ini. Dakwah yang membumi di ASEAN akan mengundang kesejahteraan dari Allah karena sesungguhnya Allah akan memberikan rahmatnya kepada orang yang beriman dan bertaqwa sebagaimana dinasti umat Islam yang sukses melalui pemudanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *