IONS FoSSEI: Membangun Usaha Tanpa Modal Riba

IONS FoSSEI: Membangun Usaha Tanpa Modal Riba

Oleh: Ki Jenderal Nasution

Diskusi Islamic Economics Online Talks (IONS) FoSSEI pada Sabtu, 22Juli 2017 disampaikan oleh Ki Jenderal Nasution atau yang lebih sering dipanggil dengan sebutan Om Jenderal. Beliau adalah seorangwirausahajuga penulis, dan sudah menulis dua buku tentang penjualan yang berjudul Mantra Covert Selling dan satunya lagi berjudul Jleb. Selain itu, beliau juga membuka kelas Online Whealth Mindset, Covert Selling, dan masih banyak lagi, yang tak lain kelas tersebut diperuntukkan bagi orang- orang yang ingin belajar kelas penjualan dan ingin berwirausaha seperti beliau.

Prinsip Mencari Uang

Mencari uang itu prinsipnya ialah; Effort (tenaga, waktu, biaya operasional) yang dikeluarkan harus sekecil- kecilnya tapi penghasilan yang di dapat harus sebesar- besarnya. Menurut Robert Kiyosaki, ada 4 pilihan dalam menghasilkan uang, yaitu: yang pertama, menjadi karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan milik orang lain. Kedua, menjadi professional yang bekerja untuk diri sendiri, contohnya seperti dokter, pengacara, artis, tukang becak, supir, dan sebagainya. Ketiga, menjadi pemilik bisnis, definisi bisnis disini adalahsebuah organisasi yang menghasilkan uang untuk si pemilik bisnisnya tanpa si pemilik harus repot mengurus bisnisnya, dan bisnisnya yang akan menghasilkan uang untuk dirinya. Kemudian keempat, menjadi investor pemilik modal, dimana kita yang memiliki uang memberikan pada teman yang butuh suntikan modal di bisnisnya dan bagi hasil dari keuntungan bisnisnya. Keempat pilihan cara menghasilkan uang tersebut semuanya baik dan semuanya bagus, selama syarat tentang effort kecil dan hasil yang besar bisa dipenuhi. Namun begitu cara paling mudah untuk mempunyai penghasilan tak terbatas adalah dengan bisnis.

Bagaimana Memulai Bisnis Tanpa Modal ?

Memulai suatu bisnis tidak melulu harus dengan modal uang, dan di dalam berbisnis satu- satunya modal yang perlu ada dan sebenarnya yang sudah ada pada diri kita adalah Pikiran kita, untuk itu berfikirlah. Bisnis itu tentang menjual sesuatu kepada orang lain. Dan ada 2 yang dapat dijual yaitu, barang dan jasa. Kalau tidak bisa menjual barang karena terbentur oleh modal, kita bisa menjual jasa yang bisa tanpa modal, meskipun sebenarnya menjual barang juga bisa tanpa mengeluarkan modal. Contohnya, seorang yang sangat pintar secara akademis, dan baru lulus kuliah. Kemudian dia membuka biro konsultasi “Cepat Lulus Kuliah”, dia mempunyai banyak jaringan adik- adik kelas di kampusnya. Dan dengan biro tersebut, dia dapat membantu mahasiswa- mahasiswa lainnya yang membutuhkan jasa bironya untuk merancang strategi jenius agar dapat lulus dengan cepat. Dan mungkin dengan membuat tagline, “ Jika tidak Lulus Cepat, Uang Kembali 100%.” Bila biaya konsultasi dan pendampingan per orang 1 juta sampai lulus, untuk 30 orang yang ikut biro tersebut dalam masa pendampingan selama 1 bulan berarti dia sudah mengantongi 30 juta. Selanjutnya dia bisa merekrut tim yang bisa mendampingi dia untuk mengerjakan pekerjaan- pekerjaan teknis dan membuat sistem pendampingan yang mudah dan sederhana, misalnya membuat modul yang di kreasikan dengan video animasi, konsultasi strategi bisa dilakukan dengan via messenger atau video call, dan lain sebagainya. Contoh tersebut sudah bisa menjadi cara kita untuk menghasilkan uang, ketika dibuat sistemnya seperti itu, maka hal tersebut sudah bisa menjadi sebuah bisnis dan tanpa modal sama sekali asalkan kita bisamenyiapkan strategi pemasaran yang bagus. Kesimpulannya, bisnis apapun sebenarnya bisa dimulai tanpa modal. Mulailah dengan apapun yang bisa kita lakukan. Coba hasilkan uang dengan sesuatu yang tidak pernah terfikirkan orang lain.

Berbisnis dengan Modal Tanpa Riba

Kebanyakan orang berfikir bahwa bisnis harus dimulai dengan modal uang bahkan dalam jumlah yang besar. Sehingga banyak yang berfikir untuk pinjam uang ke bank yang banyak berhubungan dengan riba. Memulai bisnis dengan modal uang yang besar sebenarnya justru sangat beresiko, karena kebanyakan kita belum paham betul seperti apa dinamika bisnis yang akan dijalani tersebut. Kalaupun mau menggunakan modal, bisa dilakukan ketika bisnis sudah berjalan dan akan dikembangkan, dan itupun tidak harus berhubungan dengan bank, kita bisa saja mencari para investor. Ada banyak cara sebenarnya yang bisadilakukan untuk memulai sebuah bisnis tanpa harus menggunakan modal uang dalam jumlah yang besar, sehinnga kita tidak perlu berurusan dengan riba.

Tanya Jawab

Dari beberapa Penjelasan tersebut, terdapat beberapa pertanyaan dari peserta diskusi antara lain dari Lila asal dari Medan yang menanyakan, bagaimana meyakinkan orang- orang disekitar kita ketika kita ingin menjalankan usaha atau bisnis namun lingkungan kurang mendukung, misalnya orang tua yang ingin anaknya bekerja sebagai karyawan saja dibandingkan berwirausaha ?Sebaiknya komunikasikan ke orang tua bagaimana rencana hidup kita, presentasikan rencana kita sejelas- jelasnya ke orang tua. Kalaupun sudah dikomunikasikan tapi tetap tidak didizinkan yasudah ikuti saja dulu keinginan orang tua menjadi karyawan sambil anda menunggu diterima kerja minta izin untuk mulai berwirausaha juga.

Semoga saja orang tua akan melihat keseriusan kita dan jadinya mendukung keinginan kita tersebut. Kalaupun sudah bekerja menjadi karyawan nantinya kita tetap bisa sambil menjalankan bisnis atau usaha juga, syaratnya membuat sistemnya agar kita tidak perlu terlalu sibuk mengurusinya. Kemudian pertanyaan dari Elliza yang bertanya tentang pandangan Islam tentang melakukan bisnis kecil tanpa modal dengan cara meminjam apakah hal tersebut diperbolehkan ?dan di dalam Islam diperbolehkan untuk meminjam atau berhutang dan kita harus memiliki jaminan dalam berhutang. Jaminan tersebut bisa berupa harta yang dimiliki, menggadaikan barang, mengalihkan hutang kepada piutang yang dimiliki. Kemudian bagaimana dengan memberikan jaminan KTP apakah hal tersebut diperbolehkan? Saat masa SMA hanya hal itulah yang dapat saya fikirkan, yaitu meminjam barang lalu menjualkannya dan mengambil komisi dari yang disepakati dengan si pemilik barang.

Setahu saya yang dilarang adalah menjual barang yang bukan milik kita tanpa persetujuan dari si pemilik barang tersebut. Diperbolehkan menjual barang yang sudah diizinkan pemilik barang, misalnya broker, makelar, mobil, rumah, dan lain- lain. Dan untuk pemberian jaminan KTP dalam berhutang hal tersebut diperbolehkan saja. Kemudian pertanyaan lainnya dari Furqon yang bertanya kendala dalam berwirausaha tak jarang adalah permodalan namun hal itu bisa disiasati dengan menggabungkan modal kita dengan teman atau join, tapi kemudian timbul masalah lagi bagaimana jika tidak semua orang mempunyai tujuan yang sama, bahkan cenderung sulit untuk menemukan orang yang tepat untuk diajak memulai bisnis ? yang terpenting adalah mencoba terlebih dulu. Karena kalau belum di coba sudah bilang sulit hal itu tentu akan sangat merepotkan. Saya sama sekali tidak pernah menemukan kesulitan ketika memulai usaha dengan barang supplier yang saya dapatkan tanpa modal, bahkan parasupplier lah yang selalu meminta saya untuk menjualkan barang- barang mereka.

Pertanyaan selanjutnya oleh Moh. Anugrah dari Ksei Fiesto yang menanyakan bagaimana cara agar kita tidak perlu meminjam modal untuk usaha sedangkan dalam usaha semuanya butuh modal dan dengan cara meminjam. Contohnya, rumah makan butuh tempat, dan tempat tersebut di sewa tentu pasti kita meminjam. Untuk tempat kita bisa melakukan kerjasama dengan si pemilik tempat. Kita bisa tawarkan sistem bagi hasil. Bisa saja kita tawarkan keuntungan si pemilik 10% dari hasil penjualan tersebut. Kalaupun memang butuh modal uang bisa kerjasama dengan investor. Sifatnya bukan pinjaman tapi investasi, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama. Kemudian pertanyaan dari Hurie yang bertanya, bagaimana mencari konsumen agartertarget ?misalnya, di bidang property, tidak semua orang pada saat itu membutuhkan rumah, berbeda dengan beras. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya kita bisa menggunakan kemudahan media sosial dan memanfaatkan iklan berbayar maupun gratis di media sosial tersebut, sepertifacebook.

Kemudian Setting target di kota tertentu, usia tertentu, pekerjaan tertentu dan sebagainya untuk mencari konsumen yang kamu inginkan. Pertanyaan selanjutnya dari Asmawi, apakah di dalam perbankan syariah juga terdapat unsur riba seperti pada bank konvensional dan bagaimana hukumnya ?terdapat tanggapan mengenai pertanyaan tersebut, bahwasannya sebenarnya bukan riba dalam praktik bank syariah hanya saja para pegawai ada yang memang bukan lini di ekonomi Islam. Sistem yang digunakan adalah bagi hasilmudharabah, musyarakah, dan sebagainya yang sesuai dengan syariat Islam dalam pengawasan dewan pengawas syariah dalam praktiknya. Kemudian pertanyaan Annisa dari Yogyakarta, ketika memulai usaha memang harus dengan karena tidak memungkinkan untuk meyakinkan pada investor dan untuk menghindari riba dana usaha yang diperoleh dengan cara meminjam di bank syariah yang kenyataanya prosesnya lebih sulit dilakukan bahkan tidak sesuai dengan praktik dan teori yang akhirnya malah merugikan perusahaan itu sendiri yang baru saja mau didirikan. Contohnya ketika seseorang ingin melakukan pembiayaan dengan bank syariah karena mencoba untuk menghindari riba, bank tersebut mencoba menawarkan akad bagi hasil namun perusahaan sudah ditentukan untuk satiap bulannya harus menyetor nominal uang kepada bank tersebut. Sehingga orang tersebut ragu untuk meminjam dari bank syariah tersebut. Jadi bagaimana cara kita meyakinkan orang lain bahwa usaha itu bisa dimulai dengan tidak melakukan riba? jangan terlalu pusing memikirkan hal seperti itu, kalau memang tidak mempunyai modal uang untuk memulai usaha jangan usaha memakai modal saja, jadi marketer produk orang saja dulu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *