Industri halal merujuk pada sektor ekonomi yang terkait dengan pengolahan, produksi, distribusi, dan penyediaan berbagai jenis produk dan layanan yang mematuhi prinsip-prinsip halal dalam Islam. Dalam cakupannya, industri halal mencakup sejumlah sektor yang melibatkan makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, produk kimia, produk biologi, rekayasa genetik, serta barang-barang konsumen yang digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
Bank Indonesia memproyeksikan bahwa sektor-sektor yang menjadi prioritas dalam Halal Value Chain (HVC) di dalam negeri, seperti pertanian, makanan dan minuman yang memenuhi standar halal, fesyen muslim, serta pariwisata yang mengakomodasi kebutuhan muslim, diharapkan akan mengalami pertumbuhan antara 4,5 hingga 5,3% pada tahun 2023. Pertumbuhan ini diharapkan mampu berkontribusi lebih dari 25% terhadap perekonomian nasional.
Selain itu pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal diproyeksikan meningkat sebesar 14,96% pada tahun 2025 yaitu USD281,6 miliar. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai konsumen pasar halal terbesar di dunia, yaitu 11,34% dari pengeluaran halal global. The State of the Global Islamic Economy Report 2022 mengungkapkan bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, di mana Indonesia berhasil menjadi peringkat ke-4 di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen produk halal terbesar di dunia yang mencakup 11,34% dari pengeluaran halal global.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia meliputi luasnya wilayah yang mencapai lebih dari 1,9 juta kilometer persegi, menjadikannya salah satu negara terbesar di dunia, serta memiliki jumlah penduduk muslim yang signifikan, yaitu lebih dari 231 juta jiwa. Kombinasi dari luasnya geografis dan demografi ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik bagi berbagai sektor industri, termasuk industri halal. Dengan potensi pasar sebesar ini, berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan produk dan layanan halal di Indonesia dapat menjadi langkah yang cerdas dan berpotensi menguntungkan bagi pelaku bisnis.
Dengan mengenali potensi pasar yang sangat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, penting untuk melakukan perubahan strategis sehingga Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai target pasar, tetapi juga dapat menggencarkan upaya meningkatkan produksi produk halal. Oleh karena itu, pengembangan sektor industri halal akan terus ditingkatkan secara berkelanjutan guna mengakomodasi permintaan yang datang dari dalam dan luar negeri.
Salah satu upaya dalam meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia yaitu adanya peran dari pemerintah di dalamnya. Salah satu kebijakan pada tahapan awal ini yaitu dengan meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah (MEKSI) 2019-2024. Langkah yang bisa diambil yaitu Pertama, penguatan halal value chain perlu dilakukan dengan fokus yang lebih tajam pada sektor-sektor potensial yang telah terbukti memiliki daya saing tinggi. Data pendukung menunjukkan bahwa beberapa sektor seperti makanan, minuman, dan produk kosmetik halal telah mencatat pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga penekanan pada pengembangan sektor-sektor ini dapat menjadi strategi yang cerdas dalam memaksimalkan potensi industri halal di Indonesia.
Kedua, penguatan sektor keuangan syariah perlu diperkuat dengan mengacu pada rencana induk yang telah tertuang dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI). Data pendukung menunjukkan bahwa sektor keuangan syariah telah tumbuh secara signifikan, dengan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir, sehingga penting untuk menjadikan MAKSI sebagai panduan strategis untuk terus memperkuat fondasi ekonomi syariah di Indonesia.
Ketiga, penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran kunci sebagai penggerak utama dalam halal value chain. Menurut data ekonomi terkini, UMKM telah berkontribusi secara substansial terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dan dukungan yang lebih besar terhadap UMKM dalam sektor-sektor yang terkait dengan industri halal dapat membantu mempercepat pengembangan dan peningkatan daya saing produk-produk halal Indonesia.
Terakhir, penguatan di bidang ekonomi digital, terutama dalam sektor perdagangan (e-commerce dan marketplace) dan keuangan (fintech), sangat penting untuk mempercepat pencapaian strategi-strategi lainnya. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia telah luar biasa, dengan peningkatan yang signifikan dalam adopsi teknologi digital oleh masyarakat. Investasi dalam infrastruktur ekonomi digital dapat membantu memperluas jangkauan produk halal, mempercepat akses konsumen, dan memberikan solusi keuangan yang lebih inklusif, sehingga memperkuat ekosistem industri halal secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, industri halal di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, didorong oleh faktor seperti luasnya wilayah dan jumlah penduduk muslim yang signifikan. Dalam rangka memaksimalkan potensi ini, langkah-langkah strategis seperti penguatan halal value chain, sektor keuangan syariah, dukungan terhadap UMKM, dan ekonomi digital perlu diterapkan. Dengan komitmen pemerintah melalui kebijakan seperti Masterplan Ekonomi Syariah (MEKSI) dan Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI), Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi halal global.
Penulis: Riva Adha Vauziah
KSEI IsEF SEBI
Daftar Pustaka
- https://www.iainpare.ac.id/blog/opini-5/opini-3-strategi-pengembangan-industri-halal-di-indonesia-2427
- https://kneks.go.id/berita/31/industri-halal-masih-tertinggal-ri-bisa-apa?category=2
- https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4805/tak-hanya-miliki-domestic-market-yang-besar-indonesia-juga-berpeluang-menjadi-produsen-halal-terkemuka-dunia#:~:text=The%20State%20of%20the%20Global,34%25%20dari%20pengeluaran%20halal%20global.
- https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4805/tak-hanya-miliki-domestic-market-yang-besar-indonesia-juga-berpeluang-menjadi-produsen-halal-terkemuka-dunia#:~:text=The%20State%20of%20the%20Global,34%25%20dari%20pengeluaran%20halal%20global.