Membangun Perekonomian Negara Dengan Pertanian, Perikanan Dan Peternakan

Membangun Perekonomian Negara Dengan Pertanian, Perikanan Dan Peternakan

Oleh: Candra Suyatmiko, UINSU

Peserta LOES

Berbicara tentang sumber daya alam di Indonesia yang tergambar dalam pikiran adalah indonesia yang luas akan kekayaan alam. Kekayaan alam Indonesia bermacam-macam. Mulai dari pertanian, Indonesia disebut negara agraria salah satunya dengan hamparan sawah yang luas , flora dan fauna dengan berbagai jenis di Indonesia, dan ¾ negara indonesia adalah kepulauan yang disebut negara maritim. Betapa kayanya Indonesia dan dimanfaatkan dengan baik yang didukung dengan material yang baik untuk menunjang semua kegiatan yang ada.

Pada sektor pertanian, penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dengan bertani. Mulai dari petani sebagai produsen bahkan sebagai pedagang yang bertemu langsung dengan konsumen. Menurut pendapat saya akhir-akhir ini pertanian Indonesia mengalami penurunan. Banyak hal yang menyebabkan itu semua terjadi, diantaranya yang menghambat pembangunan pertanian di Indonesia adalah pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali lagi, kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, mahalnya pupuk pada saat musim tanam datang, kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani, menuntut pemerintah untuk dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah pertanian di Indonesia.

Potensi pertanian Indonesia memang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini pertanian Indonesia masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional.sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Sektor pertanian saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja yang notabene merupakan pihak minoritas yaitu pihak distributor. Mirisnya lagi pemerintah Indonesia lebih memilih beras impor dari pada beras lokal. Padahal dari segi kualitas beras lokal lebih bermutu dari pada beras impor. Pemerintah seharusnya lebih mementingkan produk lokal bahkan memberikan bantuan kepada para petani agar produk beras Indonesia lebih lebih berkualitas, bahkan Indonesia dapat mengekspor beras ke negara lain. Dengan begitu perekonomian para petani dapat meningkat dan stabil dan keluar dari kategori miskin. Bukan hanya dari sektor pertanian bahkan dari sektor peternakan sangat berpotensi. Apalagi mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim.

Sumber: http://infomaritim.com
Sumber: http://infomaritim.com

Potensi terbesar terletak di perikanan dengan negara Indonesia yang memiliki beribu-ribu pulau. Pemerintah Republik Indonesia memberikan perhatian serius terhadap bidang perikanan dan kelautan. Hal ini dibuktikan dengan ditandatanganinya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional. Tujuannya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat baik nelayan, pembudidaya, pengolah maupun hasil perikanan, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga mampu meningkatkan devisa. Tetapi pada kenyataannya masih jauh dari kesejahteraan masyarakat indonesia yang berada diwilayah pesisir pantai. Laut Indonesia yang sangat luas yang menyimpan keakayan laut terutama perikanan bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat didaerah pesisir pantai. Pemerintah harus perhatian terhadap para nelayan dengan memberikan bantuan kapal dan alat penangkapan ikan lainnya yang lebih modern dan ramah lingkungan dengan tidak merusak kehidupan dilaut. Pemerintah harus meningkatkan keamanan di perbatasan laut agar hasil laut tidak diambil negara lain.

Dari segi peternakan sangat berpotensi dalam perekonomian, misalnya sapi dan kambing. Hari-hari besar islam seperti idul fitri dan idul adha maka sapi dan hewan hewan peternakan lainnya sangat dibutuhkan masyarakat, Misalnya idul adha masyarakat membutuhkan hewan-hewan berkualitas untuk kurban. Selain bentuk pendekatan diri kepada Allah dan syukur atas karunia yang diberikan-Nya, kurban adalah bentuk ketakwaan seorang Muslim dan melaksanakan segala perintah Allah. Seperti yang telah ditulis dalam surat Al-Hajj [22] ayat 34 “Bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha esa. Karena itu, berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah”. Ketersedian hewan kurban di berbagai daerah selalu mengalami pasang surut. Selain itu harga hewan kurban sapi, kambing terus membumbung tinggi sampai hari H pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Jadi sapi  lokal harus benar di budidayakan dengan banyaknya permintaan konsumen yang semakin meningkat jika di hari besar. Pemerintah tidak perlu impor sapi lagi dan harus mementingkan potensi-potensi lokal. Dengan begitu masyarakat ada pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Potensi kekayaan alam yang ada Indonesia seharusnya bisa berdiri tegak dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang sangat besar di Indonesia yang merupakan sumber kehidupan bangsa Indonesia. Pemerintah harus lebih perhatian terhadap kekayaan alam yang ada. Dengan sember kekayaan yang ada dan Indonesia dapat mengelola dengan baik maka perekonomian Indonesia akan berkembang bahkan maju. Pengelolaan harus masyarakat pribumi asli agar semua myarakat dapat merasakan manfaat SDA yang ada dengan menambah keuangan masyarakat bahkan negara. Dengan begitu masyarakat menabung uang hasil pendapatannya seharusnya di bank syariah yang jauh dari riba yang terdapat dalam firman Allah ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan (3:130). Maka rakyat Indonesia akan hidup sejahtera lahir dan bathin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *