Akhir akhir ini Indonesia sering mendapatkan berita terkait gaya hidup sebagian pejabat Indonesia yang cukup mewah. Gaya hidup mewah yang dilakukakan oleh sebagian pejabat pemerintah Indonesia saat ini cenderung menimbulkan suatu kecurigaan bagi masyarakat sekitar. Hal itu didasarkan, mengingat gaji pejabat di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak terlalu besar namun di lain sisi sebagian pejabat tersebut bisa membeli barang barang “branded” yang berharga cukup fantastis. Dimana barang-barang yang cukup fantastis tersebut sejatinya tidak masuk akal jika bisa dibeli oleh pejabat tersebut karena gajinya yang masih tergolong kecil.
Fenomena ini mencuat saat terdapat kasus dari Mario Dandy yang melakukan persekusi terhadap anak dari pejabat GP Ansor yaitu David Ozora. Kasus persekusi yang dilakukan oleh Mario Dandy tersebut, membuat netizen murka dan akhirnya membuat para netizen mengulik kehidupan pribadi dari Mario Dandy. Setelah ditelusuri, ternyata Mario Dandy adalah anak dari Rafael Alun Trisambodo dimana beliau adalah Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan. Usut punya usut, netizen juga melihat kehidupan mewah keluarga dari Bapak Rafael Alun dimana keluarga nya bisa membeli mobil mewah seperti merk Rubicon dan mempunyai banyak rumah mewah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dimana fenomena ini sangat tidak masuk akal mengingat gaji dari Kepala Bagian Umum DJP Kanwil suatu daerah hanya berkisar Rp37,21 juta hingga tertinggi Rp46,47 juta per bulan.
Adanya kasus ini juga membuat Kementrian Keuangan ikut turun tangan. Pada tanggal 24 Februari 2023 yang lalu, Ibu Sri Mulyani melalui platform online meminta mencopot jabatan Rafael Alun. Sri Mulyani mengatakan, dasar dari pencopotan Rafael yaitu Pasal 31 ayat 1 PP 94 Tahun 2021 mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Selain dari Kementrian Keuangan, kasus ini juga membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan. Dimana Rafael alun ditangkap dan disangkakan melanggar Pasal 12 B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). Dimana Rafael Alun sendiri Rafael diduga menerima gratifikasi dari para wajib pajak melalui perusahaan konsultan perpajakan.
Adanya gaya hidup mewah dari Rafael Alun membuat netizen tidak tinggal diam. Netizen juga mengulik kehidupan pejabat lain yang notabene memiliki kehidupan sama seperti Rafael Alun. Hasilnya, terdapat berbagai pejabat yang harus mendapat dampaknya menjadi buah bibir masyarakat karena gaya hidup mewahnya. Adapun salah satu pejabat yang dikulik kehidupannya adalah Andi Pramono, dimana Andhi Pramono adalah pejabat Kementerian Keuangan yang juga viral akibat pamer harta yang dilakukan istri dan anaknya di media sosial. Kepala Bea Cukai Makassar ini pun terpaksa diperiksa untuk melihat kewajaran harta yang dimiliki. Apalagi, ia diduga memiliki sebuah rumah mewah di kawasan Cibubur. Adapun Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Andhi Pramono melaporkan total harta sebesar Rp13,7 miliar per 2021.
Terbaru, salah satu pejabat yang viral karena pamer gaya mewah adalah Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Timur Sudarman Harjasaputra. Sudarman menjadi sorotan netizen karena gaya hidup mewah dirinya dan keluarga yang ada di media sosial. Saat ini, ia bahkan tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan harta dan kekayaan yang dimilikinya. Bahkan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto pun berjanji akan menindak tegas jika terbukti ada ketidakwajaran terkait harta yang dimilikinya. “Jika benar-benar terbukti ditemukan ketidakwajaran atau penyimpangan, Menteri ATR/Kepala BPN akan segera menindaklanjuti serta tidak akan segan mengambil langkah tegas,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN Yulia Kaya Nirmawati dalam keterangan tertulis pada Jumat (10/3). Adapun Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Sudarman melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp14,7 miliar per 2021. Angka itu berasal dari harta Rp15,28 miliar dikurangi utang sebesar Rp520 juta.
Beberapa harta kekayaannya yaitu tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp5,3 miliar, tanah dan bangunan di Malang senilai Rp2,6 miliar, tanah di Bogor senilai Rp1,08 miliar, dan tanah di wilayah Garut senilai Rp797,5 juta. Sudarman juga memiliki kendaraan mewah, yakni Motor Piaggio Vespa Primavera tahun 2014 senilai Rp18 juta dan Mobil Mazda CX5 Micro/Minibus tahun 2017 seharga Rp420 juta. Ada juga harta bergerak lainnya sebesar Rp600 juta dan kas sebesar Rp249,5 juta.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, bagaiamana Islam menyikapi fenomena kehidupan mewah sebagian pejabat Indonesia saat ini?. Dari berbagai aspek sejatinya muslim diwajibkan untuk dapat menjadi seorang yang kaya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Na’im berkata bahwa:
كَادَ اْلفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا
Artinya: “Kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.”
Dari hadist ini dijelaskan bahwa seorang muslim dituntut untuk bisa menjadi kaya. Karena sejatinya seorang yang miskin akan memudahkan dirinya untuk bisa kufur kepada Allah SWT. Namun dari sana, seorang muslim juga dituntut kaya dengan cara yang halal dan berkah. Bahkan Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Thabrani yaitu :
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :طَلَبُ الْحَلَا لِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.
Yang artinya : “Mencari rezeki yang halal hukumnya wajib atas setiap orang Muslim” (HR Thabrani)
Dari kedua hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa sejatinya seorang muslim diwajibkan untuk dapat menjadi seorang yang kaya. Hal itu dikarenakan dengan seorang muslim menjadi kaya akan memudahkan muslim lainnya yang kesusahan dengan berbagai kegiatan filantropi Islam seperti Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) dimana ZISWAF sendiri adalah garda terbaik untuk membantu muslim lainnya agar terhindar dari kekufuran. Namun sebelum seorang muslim menjadi kaya, ia diharuskan untuk dapat mencari rezeki dengan cara yang halal. Karena ketika seseorang mencari rezeki tanpa di dasarkan atas etika kehalalan, maka ia akan menyengsarakan masyarakat lainnya.
Berkaca dengan kasus kehidupan mewah yang dilakukan oleh sebagai pejabat di Indonesia. Dimana kehidupan mewah yang diupload di sosial media tersebut nyatanya berujung pada indikasi korupsi/money laundrying yang dilakukan pejabat tersebut, seakan membuat tamparan keras bagi diri kita bahwasannya sebagai seorang muslim kita diharuskan untuk mencari harta dengan cara yang halal. Tak hanya itu, kasus ini juga memberikan pesan bagi kita sebagai seorang muslim untuk tidak terlalu mengumbar kekayaan yang ada di media sosial.
Kehidupan mewah yang dipamerkan bukanlah suatu hal yang perlu dicontoh oleh pejabat muslim. Mengingat ratusan tahun yang lalu salah satu pemimpin inspirasional dari kalangan muslim yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah mengingatkan agar keluarganya tidak hidup bermewah-mewahan. Ketika Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai khalifah Dinasti Umayah, langkah pertama yang dilakukan adalah melarang keluarganya untuk hidup secara bermewah-mewahan. Istrinya, Fatimah binti Abdul Malik diminta untuk mencopot segala perhiasan yang menempel di badannya. Kisah ini terungkap di dalam Kitab Tarikhul Khulafa, (Jeddah, KSA, Darul Minhaj, cetakan II, halaman 379), karya Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi. Dalam kitab tersebut dijelaskan, Al-Laits meriwayatkan bahwa di awal kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, program awal yang ia lakukan adalah pembenahan yang dimulai dari keluarganya sendiri. Diceritakan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz membersihkan dan mengambil segala harta yang dimiliki oleh keluarganya. Khalifah terbaik di zaman Dinasti Umayah ini menamakan harta keluarganya tersebut dengan sebutan kekayaan yang diperoleh dari perbuatan dzalim. Suatu hari, sebagaimana dikisahkan Furat bin As-Saib, Umar bin Abdul Aziz menyuruh istrinya, yaitu Fatimah binti Abdul Malik untuk memilih suaminya itu atau harta yang dimiliki. “Pilihlah olehmu, kamu kembalikan perhiasan itu ke baitul mal atau kamu izinkan aku untuk berpisah denganmu? Sebab aku sangat membenci jika aku, kamu, dan perhiasan itu berada dalam satu rumah,” tegas Khalifah Umar bin Abdul Aziz pada istrinya. Sebagai istri salehah, Fatimah binti Abdul Malik tentu saja menolak dengan tegas jika harus berpisah dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang tiada lain adalah suaminya sendiri. “Tidak wahai suamiku, aku akan tetap memilih kamu daripada perhiasan ini, bahkan jika ada yang lebih dari perhiasan ini, aku akan tetap memilihmu,” jawab Fatimah. Mendengar jawaban itu, Umar bin Abdul Aziz merasa lega, ia kemudian menyuruh salah seorang pegawainya untuk membawa dan menyimpan perhiasan istrinya itu ke kas negara (baitul mal).
Hikmah dari cerita Khalifah Umar bin Abdul Aziz tersebut adalah sebagai masyarakat muslim yang nantinya pasti akan menjadi pemimpin di masa depan, sudah seharusnya kita bisa menghindari gaya hidup yang bermewah mewahan apalagi sampai di upload di sosial media. Tak hanya itu sebagai muslim sudah seharusnya kita diharuskan untuk dapat mencari rezeki dari arah yang halal.
Banyaknya fenomena terkait gaya hidup mewah yang dipamerkan di sosial media oleh sebagian pejabat Indonesia sudah seharusnya dapat segera diminimalisir. Mengingat kehidupan hedonisme yang diupload di sosial media sangat kurang cocok jika diterapkan di Indonesia, hal itu dikarenakan masih terdapat banyak ketimpangan kesejahteraan yang ada di Indonesia. Kehidupan hedonis yang diupload ke sosial media oleh sebagian pejabat Indonesia akan memberikan kecemburuan sosial yang nanti akan berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat kepada lembaga pemerintah.
—-
Referensi:
CNN Indonesia. (2023, Maret 11). 4 Pejabat Viral Gegara Pamer Harta dan Gaya Hidup Mewah. Retrieved from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230311090229-532-923659/4-pejabat-viral-gegara-pamer-harta-dan-gaya-hidup-mewah/1
CNN Indonesia. (2023, Maret 30). Jejak Kasus Rafael Alun Trisambodo Hingga Jadi Tersangka KPK. Retrieved from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230330123630-12-931269/jejak-kasus-rafael-alun-trisambodo-hingga-jadi-tersangka-kpk
CNN Indonesia. (2023, Maret 30). KPK Benarkan Rafael Alun Sudah Jadi Tersangka Kasus Korupsi. Retrieved from Kompas: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230330133730-12-931304/kpk-benarkan-rafael-alun-sudah-jadi-tersangka-kasus-korupsi
Laksono. (2023, Maret 11). Hedonisme dan Hidup Mewah! Sosok Rafael Alun Trisambodo dengan Puluhan Rekening yang Dibekukan. Retrieved from Sumenep Network: https://sumenep.jatimnetwork.com/nasional/6747944892/hedonisme-dan-hidup-mewah-sosok-rafael-alun-trisambodo-dengan-puluhan-rekening-yang-dibekukan
Lutfhi. (2023, Februari 24). Ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz Larang Keras Keluarganya Hidup Mewah. Diambil kembali dari NU Online: /islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/ketika-khalifah-umar-bin-abdul-aziz-larang-keras-keluarganya-hidup-mewah-rf2sc
Pamungkas. (2023, Februari 27). 6 Fakta Keluarga Rafael Alun Trisambodo, Ternyata Hidup Mewah. Retrieved from Okenews: https://nasional.okezone.com/read/2023/02/27/337/2772182/6-fakta-keluarga-rafael-alun-trisambodo-ternyata-hidup-mewah
Sari. (2023, Februari 24). Sri Mulyani Copot Rafael Trisambodo dari Jabatannya di Ditjen Pajak. Retrieved from Kompas: https://money.kompas.com/read/2023/02/24/093850126/sri-mulyani-copot-rafael-trisambodo-dari-jabatannya-di-ditjen-pajak
Yahya. (2023, Maret 11). Terungkapnya “Safe Deposit Box” Rp 37 Miliar Rafael Alun yang Diduga Hasil Suap… Retrieved from Kompas: https://nasional.kompas.com/read/2023/03/11/07411971/terungkapnya-safe-deposit-box-rp-37-miliar-rafael-alun-yang-diduga-hasil