OLEH: RIANA AYU PUSPITASARI
KSEI SERUM PELITA BANGSA
PRODI EKONOMI SYARIAH SEMESTER 5
Hutan Bakau atau disebut juga Hutan Mangrove merupakan hutan yang tumbuh di air payau dan dipengaruhi oleh pasang air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat dimana terjadi perlumpuran dan akumulasi bahan organik.
Dikutip dari Konferensi Internasional Ekosistem Mangrove 14 maret 2017. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menegaskan “ Bahwa Indonesia pemilik 23% luasan Mangrove dunia. Dengan luas ekosistem Mangrove Indonesia seluas 3.498.140,75 Ha dari total luas mangrove dunia sebesar 16.530.000 Ha. Yang terdiri dari 202 jenis tumbuhan mangrove, meliputi 89 jenis pohon, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, 19 jenis pemanjat, 5 jenis palma, dan 1 jenis paku”. Yang tumbuh di sepanjang 95.000 kilometer di pesisir laut Indonesia.
Pada tahun 1983, Sanjet beserta rekan-rekan nya telah melakukan penelitian diseluruh dunia mengenai tanaman mangrove. Ia mengatakan bahwa ada 60 jenis tumbuhan mangrove sejati, dan Indonesia termasuk negara yang memiliki keanekaragaman jenis mangrove yang tinggi. Tentu hal ini menjadi suatu Reward untuk Indonesia. Sebab hutan mangrove merupakan tanaman/hutan yang dilindungi karena memiliki fungsi penting dalam menjaga kelanjutan ekositem pesisir laut, mencegah terjadinya intrusi air laut kedaratan, serta yang utama ialah mangrove sebagai penyerap Karbon yang luar biasa.
Lalu Apa Sih Potensi Serta Harapan Hutan Mangrove Jadi Objek Wisata Halal Ini ?
Tidak dapat di pungkiri bahwa Indonesia mempunyai kekayaan hutan hutan beserta keindahannya yang dapat kita nikmati, salah satunya hutan mangrove ini.
Segi daya tarik hutan mangrove ini bisa memanjakan pengunjung yang datang. Sebab ketika kita hendak ke hutan mangrove, kita akan menyebrang dengan perahu kecil terlebih dahulu. Didampingi pemandangan pohon bakau yang unik disepanjang perjalanan. Serta sejuk nya angin air laut yang menambah destinasi perjalanan kita. Sehingga siapapun bisa berkunjung, baik dari anak anak sampai lanjut usia sekalipun. Baik umat muslim maupun non muslim.
Dilihat dari sudut Budaya dan Agama, indonesia merupakan negara populasi penduduk muslim terbesar di dunia, dengan ratusan suku dan budaya. Namun memasuki era sekarang, penduduk muslim Indonesia mulai melebur dengan adat budaya barat. Hingga nilai moral dan Adab seorang muslim mulai menipis. Entah mungkin karena kurangnya ilmu pengetahuan Agama islam ataukah karena faktor lain.
Nah, hutan mangrove ini bisa dijadikan sebagai media Dakhwah guna mempererat suku dan budaya dengan nilai-nilai Akidah, Akhlak dan Moral yang terkandung dalam syariah islam. Karena sebagian besar wisata yang ada di Indonesia hanya menyajikan keindahan Alam maupun culturalnya saja. Kurang adanya pesan moral up terhadap nilai spiritual yang terkandung.
Hutan mangrove ini bisa menjadi objek wisata halal dengan memberikan fasilitas-fasilitas tempat peribadatan umat muslim yang layak dan mudah digunakan. Makanan makanan yang tersedia Halal secara penuh. Serta peraturan khusus di area wisata seperti, larangan keras bagi pengunjung yang melakukan tindakan asusila maupun perzinahan. Pesan moral dan adab seperti ini bisa di sampaikan melalui poster-poster. Contohnya sebagai berikut;
Serta fasilitas lain selain dari tempat maupun makanan, yakni dengan adanya Tourism Guide yang ada dibeberapa tempat untuk mengawasi pengunjung dan mngingatkan akan hal-hal kebaikan dimana pun mereka berada. Dengan permberian arahan dan himbauan.