Resensi Buku Filsafat Ilmu Pendekatan Kajian Keislaman

Resensi Buku Filsafat Ilmu Pendekatan Kajian Keislaman

  • Judul Buku                  : Filsafat Ilmu Pendekatan Kajian Keislaman
  • Pengarang                   : Dr. Abdul Chaliq
  • Penerbit                       : Arta Bumi Intaran
  • Tahun Terbit               : 2015
  • Ketebalan Buku          : 184 halanan
  • Penulis Resensi           : Risqi Yulianto-KSEI ForSEBI

Biografi Pengarang

Dr. Abdul Chalik Adalah dosen tetap Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Sunan Ampel. Lahir dan dibesarkan di kota tape Bondowoso, 27 Juni 1973. Sejak tahun 2010 diamanahi sebagai Kepala Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel. Sebelum di Lemlit, selama empat tahun penulis sebagai tim ahli dan Kepala Pusat Kelembagaan Kopertais Wilayah IV Surabaya. Sebelum masuk IAIN Sunan Ampel tahun 1991, penulis belajar di Pesantren Al-Falah Kajar Bondowoso dan Pesantren Raudhatut Tholibin Bantungan Situbondo. Selain penelitian, penulis juga aktif menulis di jurnal ilmiah. Tidak kurang dari 32 tulisan sudah diterbitkan di jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional. Sementara itu, sudah dua belas hasil penelitian yang diterbitkan, baik karya pribadi maupun karya bersama.

Isi Resensi

Pada buku yang berjudul filsafat ilmu pendekatan kajian keislaman, penulis membagi menjadi 6 bab pembahasan yang setiap bab dibahas secara terperinci mengenai filsafat ilmu. Bab pertama pada buku filsafat ilmu pendekatan kajian keislaman penulis menjelaskan tentang Alam sebagai pondasi ilmu pengetahuan dengan sub bab pembahasan Minimalisme-Teori Regularitas (Keteraturan) Sederhana dan Hukum, Regularitas dan Penjelasan (Explanation). Kemudian pada bab kedua penulis menjabarkan mengenai menjelajah filsafat, ilmu pengetahuan, dan filsafat ilmu dengan materi pembahasan Seputar Definisi dan Persoalan Pengetahuan, Ilmu dan Filsafat , Obyek Ilmu dan Filsafat, Berfikir Secara Filosofis, Hubungan Ilmu dan Filsafat, Perkembangan Ilmu Modern dan Kontemporer, Ilmu Pengetahuan era Modern, Rasionalisme Rene Descartes (1596-1650) Empirisme,  Kritisisme, dan Ilmu Pengetahuan Era Kontemporer/ Postmodern. Pada bab 3 penulis membahas mengenai epistemologi dan kebenaran ilmiah dengan pembahasan apa itu epistemologi, kebenaran ilmiah dan teori kebenaran. Kemudian pada bab 4 penulis membahas mengenai antara ilmu dan agama pembahasannya meliputi islam dan problem pemaknaan, ilmu agama Islam, beberapa pendekatan studi agama Islam, ilmu agama Islam dalam prespektif filsafat ilmu, Ilmu Agama Islam sebagai Aktifitas Ilmiah (Penelitian), Metode Ilmu Agama Islam, Ilmu Pengetahuan Agama Islam sebagai Ilmu yang Sistematis. Pada bab kelima akan menjabarkan mengenai hermeneutika dan lompatan kajian keislaman dengan pembahasan Hermeutika dan Bahasa, Tipologi Hermeneutika,  Hermeneutika Teori, Hermeneutika Filsafat, Hermeneutika Kritik Implikasi terhadap Kajian keislaman, Hermeneutika Fazlurrahman, Pemikiran Hermeneutika Fazlurrahman, Hermeneutika Mohammed Arkoun, Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zayd,Hermeneutika Farid Esack Hermeneutika Mohammad Syahrur. Pada bab terakhir yakni bab ke enam akan membahas mengenai konservasi IAIN ke UIN dan upaya mengintegrasikan ilmu dan agama dengan subbab pembahasan mengenai realitas keilmiahan IAIN/STAIN, tuntutan masyarakat dan dunia kerja orientasi pengembangan keilmuan, menjadi universitas: sebuah jalan pintas, mengintegrasikan ilmu dan agama, melihat dampak positif,  persepsi publik: UIN mendorong kepada paham selularisme, persepsi publik: fakultas-fakultas agama akan terpinggirkan, persepsi publik: dana pengembangan bagi fakultas agama mengecil, serta tentang UIN.

Gagasan tentang hukum alam adalah fundamental bagi sains. Biasanya nama penyebutannya disesuaikan dengan nama penemunya. Dalam sebuah perdebatan ilmiah atau filosofis, istilah pengetahuan (knowledge), ilmu (science) dan filsafat (philosophy) selalu muncul bersamaan meskipun dalam sudut pandang yang berbeda. Pemetaan pengetahuan, ilmu dan filsafat dan bagaimana cara kerjanya merupakan salah satu langkah awal (avant garde) menuju pengenalan lebih lanjut Filsafat Ilmu. Tanpa mengetahuni atau menguasai pemetaan, jangan berharap banyak bisa paham kuliah Filsafat Ilmu. Pengetahuan dapat diartikan sebagai sesuatu yang diperoleh berdasarkan pengalaman keseharian baik secara sadar atau tidak yang menghubungkan realitas subjek dan objek. Dalam pengetahuan tidak diperlukan kriteria-kriteria yang menggambarkan suatu obyek, pengetahuan adalah murni berdasarkan persepsi akal yang tergambar melalui pengalaman keseharian. Ilmu adalah pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu yaitu sistematik, rasional, empiris, umum dan kumulatif (bersusun timbun). Ilmu pengetahuan merupakan keterangan atau gambaran yang lengkap dan konsisten mengenai suatu objek yang didasarkan hasil pengamatan (observasi) hati-hati. Atau juga dapat didefinisikan; pengetahuan yang terstruktur, sistematik, bermetode yang didasarkan pada objek tertentu yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, penelitian dan pembuktian secara ilmiah untuk memperoleh teori. Ada lima proses ilmiah yang dikenal selama ini; penginderaan, penetuan masalah, hipotesis, eksperimen dan penemuan teori.

Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang menjadi tujuan hidupnya. Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu, sementara filsafat dimulai dari keduanya. Berfilsafat mendorong kita untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti bersikap rendah hati dengan menyadari bahwa semuanya tidak akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang telah kita jangkau. Epistemologi bertujuan untuk mengungkap (mengoreksi) sejauh mana pengetahuan yang diperoleh mencapai validitas yang benar-benar memiliki landasan yang kuat dan konsisten yang pada akhirnya kebenaran pengetahuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, bahwa setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seeorang yang memiliki objek dilihat dari jenis pengetahuan yang dibangun.

Kelebihan Buku

Kelebihan dari buku ini adalah sebagai berikut:

1. Pembahasannya dilengkapi dengan contoh nyata yang ada dalam kehidupan

2. Bahasanya mudah dipahami

3. Desain bukunya menarik

Kekurangan Buku

Kekurangan dalam buku ini adalah sebagai berikut:

1. Tidak dilengkapi dengan pengertian istilah-istilah yang sulit untuk dipahami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *