Bisakah Indonesia Menjadi Negara Pelopor Halal?

Bisakah Indonesia Menjadi Negara Pelopor Halal?

Oleh:  Rizka Vidya Giarto

Universitas Negeri Semarang

Apa sih Halal Lifestyle itu? Mungkin banyak orang-orang yang bertanya tentang hal itu. Halal lifestyle yang biasanya kita sebut gaya hidup halal. Gaya hidup ini menerapkan konsep kehalalan dalam berbagai sektor. Selalu memeperhatikan hal-hal berkaitan dengan kehalalan barang menjadi salah satu ciri gaya hidup ini. Halal lifestyle sekarang sudah menjadi trendsetter di dunia dan bahkan sekarang ini sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat modern. Biasanya kata “HALAL” identik dengan keislaman atau muslim, memang benar namun untuk hidup halal tidaklah hanya para muslim yang menerapkannya, namun banyak negara-negara yang mayoritas penduduknya non-muslim pun menerapkan gaya hidup halal ini. mengapa non-muslim juga minat dengan halal lifestyle? Sederhana saja, karena sesuatu yang halal sudah pasti baik, bersih, higienis dan sehat tentunya. Kemudian jika kita mengkonsumsi sesuatu yang halal, dapat dipastikan akan berakibat pada hal yang baik-baik dan terhindar dari hal yang buruk. Sudah banyak penelitian yang mengamini akan fakta tersebut. Sehingga pantas saja jika banyak negara non Muslim yang menginginkan halal lifestyle.

Setidaknya ada sepuluh sektor untuk halal lifestyle ini yaitu ada makanan dan minuman halal, kosmetik, fashion, bank dan keuangan, travel, media dan rekreasi, education atau pendidikan, pharmaceuticals, medical, serta seni dan budaya. Dan tidak dapat dipungkiri sektor-sektor lain akan muncul berkembang dan beragam lagi. Indonesia sebagai salah satu negara yang mayoritas penduduknya muslim, namun saat ini Indonesia masih tertinggal oleh negara lain dalam hal industri halal. Posisi Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-10 dalam industri dan pasar halal dunia. Peringkat pertama diduduki Malaysia. Peringkat berikutnya berurutan: Emirat Arab, Bahrain, Saudi Arabia, Pakistan, Oman, Kuwait, Qatar, Jordan, dan Indonesia. (peluangindustrihalalindonesia/mlife.id)

Mengapa Indonesia sedikit tertinggal dari 9 negara lain? Padahal Indonesia sendiri merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim terbanyak di dunia. Banyak factor yang mempengaruhi keadaan ini. Pertama dari masyarakatnya sendiri yang cenderung belum memiliki kesadaran untuk mengkonsumsi suatu barang halal  baik itu dari makanan, fashion, maupun obat-obatan atau medical. Seperti halnya fashion, sampai sekarang ini belum banyak orang-orang yang bergelut dibidang fashion yang memperhatikan kehalalan bahan yang digunakan untuk membuat pakaian. Keterangan yang saya dengar dari salah satu pengusaha fashion yang cukup terkenal dalam acara seminar halal lifestyle pada suatu event beliau mengatakan selain dari kurangnya minat masyarakat terhadap penggunaan bahan halal pakaian, bahan halal ini juga belum bisa dijangkau karena Indonesia sendiri masih mengimpor dari negara lain untuk pemenuhan bahan halal untuk pakaian. Di bidang obat-obatan pun sama, sampai sekarang ini masih banyak obat yang menggunakan bahan haram seperti dari babi, ular, dan lain-lain. Belum ada pengujian untuk obat-obatan halal. Dan dibidang makanan pun begitu, banyak pengusaha makanan yang masih belum memperhatikan kehalalan bahan. Mereka hanya memikirkan keuntungan mereka masing-masing dan belum memikirkan kemanfaatan bagi konsumennya.

Selain dari masyarakatnya sendiri, factor lain juga dari pemerintah Indonesia yang masih minim perhatian terhadap halal produk. Belum ada peraturan yang mengikat untuk para warga menggunakan bahan atau barang halal dan juga belum ada ketegasan dari pemerintah tentang penggunaan produk halal. Masih banyak lagi factor yang lain seperti ketersediaan sumber daya yang kurang, baik alam maupun manusia, dan banyak lagi. Dari faktor-faktor diataslah yang masih menghambat Indonesia menjadi negara industri halal. Namun tidak dapat dipungkiri untuk manaikkan pringkat Indonesia menjadi peringkat yang lebih tinggi butuh proses yang panjang.

Dari sini penulis menyarankan beberapa hal agar Indonesia menduduki peringkat atas dalam industri dan pasar halal. Yaitu adanya club atau perkumpulan yang menaungi industry dan pasar halal di Indonesia yang nantinya perkumpulan ini akan mem-backup seluruh pengusaha Indonesia untuk bisa menigkatkan produk halal mereka. Selain perkumpulan local atau perkumpulan di Indonesia, juga bisa diadakan perkumpulan dari berbagai negara yang menerapkan gaya hidup halal, yang nantinya dapat berbagi ilmu untuk peningkatan halal lifestyle di negara masing-masing khususnya Indonesia. Banyak diadakan expo di Indonesia tentang produk halal sehingga masyarakat luas dapat terbuka pikirannya tentang penggunaan produk halal. Adanya perhatian lebih dari pemerintah terhadap penggunaan produk-produk di Indonesia dan utamakan untuk pemakaian produk halal. Adanya peraturan yang mengikat mengenai produk-produk halal yang digunakan di Indonesia.

Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbanyak didunia, memungkinkan membuat Indonesia dapat menduduki peringkat tertinggi dalam industri dan pasar halal dunia. Karena banyak faktor yang mempengaruhi mengakibatkan Indonesia masih tertinggal dengan negara lain. Dengan partisipasi berbagai pihak dan dengan tindakan yang benar maka akan dapat meningkatkan peringkat Indonesia di dunia. Dengan upaya-upaya yang dilakukan dan melihat potensi yang ada maka yakinlah Indonesia pasti akan menduduki peringkat tertinggi dalam industri dan pasar halal dunia. Indonesia bisa Indonesia Jaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *