Genosida Palestina : Dimana Peran Ekonomi Syariah Berada?

Genosida Palestina : Dimana Peran Ekonomi Syariah Berada?

Penulis : Almer Ulul Albab (KSEI Progres Tazkia IAI Tazkia)

Konflik yang terus berlangsung di Palestina telah menarik perhatian dunia, tidak hanya dari sudut pandang politik dan kemanusiaan. Maka dari itu ditengah kekerasan yang berlarut-larut, ekonomi syariah sudah sewajibnya muncul sebagai solusi dari sisi ekonomi berlandaskan keadilan dan kemanusiaan dan tentu keislaman. Akar permasalahan yang kompleks dan mendalam dalam konflik Zionis Israel-Palestina hingga sampai pada tahap Genosida yang Zionis lakukan tentunya melibatkan melibatkan kekerasan sistematis yang menargetkan kelompok tertentu, menyebabkan penderitaan yang luas dan kehilangan nyawa.

Membahas permasalah tersebut dapat melalui banyak sisi, khususnya politik dunia. Namun tidak terkecuali ekonomi karena dalam pada dasarnya jika tidak ada manusia maka ekonomi tidak akan berjalan dan genosida di palestina adalah pemusnahan manusia. Maka, hal ini erat sekali dengan ekonomi syariah yang memasang kata syariah pada namanya dan selalu menggaungkan nilai-nilai keadilan yang bukan hanya untuk manusia tetapi juga pada alam sekitar. Sehingga ekonomi syariah yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam yang mengutamakan keadilan, keseimbangan, dan kemakmuran bersama sudah sewajibnya ikut andil dalam perdamaian dan penghentian genosida yang ada di palestina. Untuk memulai hal ini bisa melalui para praktisi dan akademisi atau bahkan mahasiswa dan organisasi kampus ekonomi syariah. Mereka semua bisa memulai dari beberapa kegiatan lokal atau ruang lingkup yang kecil sampai pada ruanga lingkup yang besar seperti;

  1. Mengadakan seminar tentang kepedulian para ekonomi syariah terhadap genosida palestina

Banyak sekali seminar-seminar yang para Mahasiswa adakan baik dalam sekala kecil seperti internal kampus, atau antar kampus dalam wilayah regional, seminar nasional atau pun internasional. Namun, sayangnya seminar-seminar tersebut masih berliku di dalam ranah ekonomi seperti Halal Value Chain atau Ekspor Impor produk dalam dan luar negeri yang semua itu tidak ada sangkut pautnya dengan Palestina.

Maka masih terhitung sedikitnya kampus atau para akademisi mengadakan seminar tentang arah gerak ekonomi syariah terhadap kekejaman Zionis Israel di palestina dan bagaimana cara mereka membelanya, jika melihat jumlah fakultas atau jurusan ekonomi syariah yang ada di kampus-kampus Indonesia baik swasta ataupun negeri.

  1. Pemberdayaan Melalui Zakat dan Sedekah

Zakat dan sedekah dapat digunakan sebagai alat untuk mengurangi penderitaan ekonomi yang dihadapi oleh warga Palestina.

Organisasi-organisasi kemanusiaan berbasis syariah atau para praktisi zakat dapat mengumpulkan dan menyalurkan zakat serta sedekah kepada mereka yang paling membutuhkan, memastikan bahwa bantuan tersebut mencapai target dengan efektif.

  1. Pembiayaan Mikro Tanpa Riba

Pembiayaan mikro berbasis syariah dapat menjadi solusi untuk memberdayakan masyarakat Palestina dengan memberikan mereka akses kepada modal tanpa tekanan bunga yang memberatkan. Ini memungkinkan mereka untuk memulai usaha kecil, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan perekonomian lokal meski dalam kondisi yang sulit. Namun tentu dengan melihat keadaan Palestina saat ini membutuhkan bantuan yang tidak hanya dari satu negara melain kan dari dunia Internasional.

  1. Investasi dalam Infrastruktur dan Pendidikan

Selain bantuan dana, perlu juga mengadakan pelatihan dan pedidikan untuk warga palestina yang notabennya telah kehilangan orang tua mereka kerena genosida yang zionis israel lakukan dan mereka harus menjadi tulang punggung keluarga. Pada saat proses pendidikan dan pelatihan pun perlu untuk membangun infrastruktur atau sarana dan prasarana yang memadai agar kegiatan pedidikan dan pelatihan berjalan efektif demi kesejateraan warga palestina.

  1. Promosi Perdamaian Melalui Keadilan Ekonomi

Serangan zionis pada warga Palestina sudah berlangsung sekian abad bahkan dari perang dunia pertama, namun siapa sangka mata dunia baru terbuka saat banyak orang yang menggaungkannya di sosial media. Maka, dalam geonsida ini, para praktisi atau pun akademisi ekonomi syariah dapat menggaungkan prinsip keadilan ekonomi mulai dari teori ataupun penerapannya agar bisa membantu mengurangi ketegangan di sosial media mereka, baik perorangan ataupun institusional.

  1. Melakukan Penelitian

Letak ekonomi syariah sebagai solusi atas tidak adilan dari sistem ekonomi lainnya yang tidak mementingkan citra hidup manusia dapat terus berkembang dan menyebar luas dengan berbagai penelitian yang dilakukan oleh para akademisi atau pun praktisi. Maka begitu juga dengan posisi ekonomi syariah dalam genosida palestina yang zionesme lakukan pada saat ini. Para akademisi perlu untuk banyak menulis dan meneliti tentang bagaimana dampak ketidak adilan baik secara kemanusiaan atau pun ekonomi bila genosida terus berlanjut. Ekonomi Syariah pun juga berdasarkan pada membangun argumen dari sebuah peneliti data-data yang ada harus memihak tegas dalam setiap kesimpulannya siapa kah yang tidak sesuai dengan nilai keadilan dan kemanusiaan itu sendiri.

Tantangan dan Hambatan

  1. Hambatan Politik dan Keamanan

Tantangan terbesar dalam penerapan ekonomi syariah di Palestina adalah situasi politik dan keamanan yang tidak stabil.

Konflik yang terus berlanjut membuat pelaksanaan program bantuan ekonomi masih terbilang berbahaya dan beresiko.

  1. Kurangnya Dukungan Internasional

Dukungan internasional yang tidak konsisten dan lemah sangat berdampak pada banyaknya manusia yang telah zionis israel musnahkan.

Implementasi ekonomi syariah tidak akan pernah bisa berjalan lancar dan efektif jika dunia internasional tidak memiliki konsistensi yang teguh terhadap pembelaan keadilan di dunia ini.

  1. Keterbatasan Infrastruktur

Keterbatasan infrastruktur akibat kerusakan yang diakibatkan oleh konflik juga menjadi hambatan besar. Tanpa infrastruktur dasar yang memadai, upaya untuk menerapkan program ekonomi syariah menjadi lebih sulit.

  1. Kurang aktifnya para aktfivis ekonomi syariah

Seperti yang sudah tertulis diatas tadi, bahwa masih banyak akademisi dan praktisi yang tidak tertarik dalam membahas isu-isu genosida palestina tersebut dalam sudut pandang ekonomi syariah. Berbagai alasan dapat mereka berikan dan benarkan, akan tetapi bukan berarti menjadi penghalang utama untuk bersuara terkait genosida jika mereka masih menggaungkan nama keadilan.

Ekonomi syariah menawarkan solusi yang berpotensi mengurangi dampak genosida di Palestina dengan mengedepankan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kemakmuran bersama. Melalui instrumen seperti zakat, sedekah, dan pembiayaan mikro tanpa riba, masyarakat Palestina dapat diberdayakan untuk memulihkan ekonomi mereka di tengah konflik. Meskipun ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, dengan dukungan internasional dan kolaborasi yang kuat, prinsip-prinsip ekonomi syariah dapat diimplementasikan secara efektif untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina.

Prinsip-prinsip ekonomi syariah tidak hanya relevan dalam memberikan solusi praktis untuk krisis yang sedang berlangsung tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Dengan mengedepankan keadilan dan solidaritas, ekonomi syariah dapat menjadi instrumen penting dalam upaya perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di Palestina. Sudah banyak fasilitas yang musnah dan nyawa tak berdosa yang hilang karena satu peresmian yang juga masih banyak negara yang menentang.

Pada tahun-tahun ini mata-mata mulai terbuka dan suara-suara mulai terdengar. Pembelaan pada palestina semakin banyak dan kesadaran akan siapa penjahat sebenarnya semakin jelas. Namun, untuk membebaskan palenstina dari semua itu kesadaran saja tidak cukup, memerlukan keberanian. Keberanian pun tidak cukup, masih memerlukan pengorbanan.

Maka apakah Ekonomi Syariah memliki semua itu?

Pada saat seperti inilah waktu dan momentum yang tepat untuk menunjukkan jati diri ekonomi syariah pada dunia bahwa ekonomi syariah bisa menjadi solusi mutakhir untuk warga palestina. Sehingga nama syariah yang tercantumkan itu bukan hanya sekedar nama penghias dan prisip keadilan yang tergaung itu bukan hanya sebuah selogan dalam seminar-seminar semata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *