Grand Closing Kampanye Nasional FoSSEI XIX

Grand Closing Kampanye Nasional FoSSEI XIX

Forum Silaturahim Studi Ekonomi Syariah (FoSSEI) mengadakan Grand Closing Kampanye Nasional yang ke XIX pada tahun 2023 pada hari Rabu, 8 Juli 2023  ini. Pada grand closing kampanye Nasional kali ini mengusung tema Industri Halal dan Perkembangannya di Indonesia. Rangkaian kegiatan KAMNAS ke-19 ini dilakukan melalui Zoom Meeting. Kegiatan Grand Closing KAMNAS ke-19, menghadirkan dua pembicara yaitu, Ass. Professor of Management at Universitas Islam Syeikh-Yusuf dan Praktisi Ekonomi Syariah (Dr. Teuku Fajar Shadiq) dan Presidium FoSSEI Nasional Bidang Keilmuan (A’am Ar Rosyad) yang dipandu oleh Restiana Pambudi.

Pada acara Closing KAMNAS kali ini berjalan dengan lancar dengan diikuti lebih dari 100 peserta, dimana diskusi terjadi secara interaktif dengan berbagai pertanyaan yang disampaikan peserta kepada para pembicara yang fokus membahas bagaiama pengembangan UMKM dan Industri halal di Indonesia.

Kegiatan Grand Closing dimulai dengan sambutan oleh Presidium Nasional Bidang Media dan Data yaitu Julius Nurdinsi Utama yang menyampaikan bahwa dalam kampanye nasional kali ini kita jadikan momentum untuk FoSSEI dapat lebih berdampak kepada masyarakat khususnya dalam pengembangan halal value chain yang sejalan dengan tema nasional FoSSEI yang diusung tahun ini yang alhamdulillah dalam pelaksanaannya kamnas tahun ini berhasil meloloskan lebih dari 100 pendamping produk halal yang nantinya akan mensertifikasi produk atau UMKM di masing-masing regional tempat kader berada.

Ketua pelaksana yaitu Irgan Fathurrahman Tito dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa beliau mewakili panitia menyampaikan terimakasih kepada partisipan yang ikut meramaikan acara KAMNAS, melaporkan kegiatan pelatihan pendamping PPH batch 1 dan batch 2 telah diikuti oleh 106 peserta dan insyaallah akan membantu proses sertifikasi halal UMKM di daerahnya masing-masing. Kemudian telah terselenggara lomba video kreatif dan pengumumannya diakhir acara grand closing KAMNAS.

Pada sesi pertama seminar, A’am Ar Rosyad mengatakan bahwa “Dalam menjual produk halal sertifikasi halal oleh pelaku usaha menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan kepercayaan konsumen serta sebagai value added suatu produk, sertifikasi halal juga dapat mendorong peningkatan daya saing pelaku usaha dalam menjangkau pasar yang lebih luas baik pasar domestik maupun pasar global. Dan adanya sertifikasi halal memberikan manfaat perihal kemudahan dalam pemasaran produk 89,7%, meningkatkan omzet produk sebesar 69,3% serta perluasan pasar domestik sebesar 62,7%. Artinya sertifikasi halal mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dunia usaha.

Sejalan dengan yang sudah disampaikan pemateri pertama, Dr. Teuku Fajar Shadiq selaku pemateri kedua menyampaikan data terkait keuangan dan industry halal di Indonesia diantaranya bahwa Spending umat muslim Indonesia FY 2020 mencapai U$ 184 milyar target FY 2025 289 milyar, Spending dunia U$ 2 trilyun, Import U$ 150 milyar vs spending umat Muslim Indonesia U$ 184, Change data regional Export – Impor, Global Phenomenon. Nilai investasi in islamic economy mencapai mencapai $25.7 billion pada FY 2020-2021, pertumbuhan mencapai 118% YOY. Countries with more than 20 investment transactions in 2020/21 included Indonesia. Komposisi per sector, yaitu 66% Islamic Finance, 15.5% halal food, 8% Pharmacy, 5% Media, 4.9% Travel. Nilai Impor negara OIC akan capai pertumbuh sebesar 3,8% CAGR (compound annual growth rate) dalam 5 tahun, mencapai $336 miliar pada tahun 2025, share terbesar dari Halal Food 72%.

Ass. Professor of Management di Universitas Islam Syeikh-Yusuf itu juga berpesan bahwa bicara tentang industri merupakan global pertekanan satu negara bisa stonger apalagi indonesia kita harus lebih waspada padahal kita singung industri umkm nya industri menengah mereka hanya profit dan menjual kembali peradaban dunia sudah lupa dan meninggalkan al Qur’an dan assunah. Action plans dalam membangung perekonomian yaitu dengan mengubah sistem akuntansi sukuk untuk mendorong likuiditas dalam pasar sekunder, memberi peluang terbentuknya bank investasi syariah untuk mengisi kesenjangan dalam sektor perbankan dan menjadi pemain utama dalam pembiayaan proyek-proyek pembangunan besar.”

Agenda besar FoSSEI dalam KAMNAS ke-19 ini mengenai pendampingan Proses Produk Halal harapannya dapat membantu mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia dan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. FoSSEI berperan dengan memberikan pelatihan bagi para kader FoSSEI dan nantinya para kader bisa terjun langsung membantu  sertifikasi produk halal yg mana ini akan sangat berguna bagi masyarakat terkhusus para pelaku usaha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *