Green Ramadhan: Upaya Mengatasi Masalah Food Waste dan Penerapan Islamic Sustainable Food Consumption

Green Ramadhan: Upaya Mengatasi Masalah Food Waste dan Penerapan Islamic Sustainable Food Consumption

Bulan Ramadhan memberikan makna yang mendalam dalam aktivitas seorang muslim, tak terkecuali di Indonesia. Pemaknaan terkait bulan Ramadhan harus diejawantahkan dalam berbagai agenda yang memperkuat eksistensi Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. Eksistensi tersebut tercermin dalam indahnya konsep islam yang tertuang dalam Maqashid Syariah. Tujuan utamanya adalah untuk terciptanya maslahah atau kemanfaatan, kebaikan, dan kedamaian umat manusia dalam segala urusannya, baik urusan di dunia maupun urusan akhirat.

Imam Asy-Syatibi membagi maqashid syariah ke dalam 5 hal inti yaitu :
Hifdzu Ad-Diin (حـفـظ الـديـن) atau Menjaga Agama
Hifdzu An-Nafs ( حـفـظ النــفـس) atau Menjaga Jiwa
Hifdzu Aql ( حـفـظ العــقل ) atau Menjaga Akal
Hifdzu An Nasl ( حـفـظ النـسـل ) atau Menjaga Keturunan
Hifdzu Al Maal ( حـفـظ المــال ) atau Menjaga Harta.
Pembumian dan pemaknaan maqashid syariah dalam bulan Ramadhan semakin dirasa dengan berbagai agenda kebaikan yang dijalankan guna memberikan nilai kebermanfaatan. Bulan Ramadhan adalah bulan untuk saling berbagi, menghangatkan ukhuwah dalam harmoni dakwah. Tak heran banyak terdapat agenda kebaikan selama bulan ramadhan di jalankan guna menambah semarak bulan yang suci ini mulai dari social campaign, berbagi takjil, ifthar jamai, dll.
Bila ditinjau dari segi perilaku konsumsi muslim dalam bulan Ramadhan maka tentunya dapat dipahami bersama bahwa terdapat kenaikan jumlah konsumsi dan pengeluaran masyarakat secara signifikan. Perubahan perilaku konsumsi masyarakat melahirkan permaslahan baru yakni kenaikan angka Food Waste (sampah makanan) di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2023, terjadi peningkatan timbunan sampah sebesar 20% selama bulan Ramadan.

pile of broken fruit and vegetables to throw used as manure on the farm

Berbicara terkait Food Waste, Indonesia menempati urutan pertama negara penghasil Food Waste tertinggi di ASEAN dan ketiga di Dunia. Fakta menarik lainnya adalah bahwa Food Waste merupakan limbah terbesar yang dihasilkan di Indonesia. Sampah organik, terutama sisa makanan, mendominasi komposisi sampah di Indonesia dengan 41,2%, diikuti oleh sampah plastik sebesar 18,2%. Sampah rumah tangga menyumbang hingga 39,2% dari total sampah nasional.
Banyak terdapat agenda kebaikan di Bulan Ramadhan yang melupakan nilai dan dampak terhadap lingkungan. Gerakan Green Ramadhan menjadi solusi guna mengurangi angka food waste di Indonesia dan menjaga nilai kelestarian lingkungan selama Ramadhan. Green Ramadhan merupakan Gerakan Mewujudkan Islamic Sustainable Food Consumption guna Mengurangi Food Waste selama Bulan Ramadhan.
Dalam islam diajarkan bagaimana pola konsumsi yang ideal diterapkan seorang muslim di setiap sendi kehidupannya terlebih selama Bulan Ramadhan. Surah Al-Isra (17:26-27) menjelaskan bagaimana konsep konsumsi dalam Islam yang menitik beratkan pada kesederhanaan, pencegahan pemborosan, dan penghindaran sikap konsumtif yang berlebihan. Keseimbangan konsumsi dalam Islam juga dijelaskan dalam Surah Al-A’raf (7:31) serta larangan mubadzir dan mengikuti langkah-langkah syaitan dalam surat Al Baqarah ayat 168.
Gerakan Greeen Ramadhan menjadi lifestyle yang dapat dijalankan dengan berbagai agenda seperti melaksanakan gerakan Ecofriendly Takjil, mengurangi konsumsi daging dan mengganti dengan protein nabati, menerapkan konsep 5R yakni Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot. Integrasi dalam mewujudkan Food Security dalam bingkai Islamic Sustainable Food Consumption dibutuhkan guna mengurangi food loss dan food waste selama bulan Ramadhan. Islamic Sustainable Food Consumption adalah konsep yang menggabungkan prinsip-prinsip Islam tentang konsumsi makanan dengan praktik berkelanjutan untuk menjaga lingkungan. Islam melarang konsep mubadzir dan ini mutlak dilakukan guna mengurangi angka food waste di Indonesia bahkan dunia. Green Ramadhan sejatinya dapat dilaksanakan kapanpun karena poin yang menjadi penekanan adalah lifestyle dalam bingkai Islamic Sustainable Food Consumption.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/19/indonesia-buang-jutaan-ton-sampah-makanan-dari-tahap-produksi-sampai-konsumsi
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/09/29/rugi-triliunan-rupiah-pemerintah-akan-atur-regulasi-makanan-terbuang
https://www.fao.org/platform-food-loss-waste/flw-data/en/
https://info3r.menlhk.go.id/dashboard
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/03/26/41-sampah-indonesia-berupa-sisa-makanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *