IONS FoSSEI : Gejolak Ekonomi Pada Tahun Politik

IONS FoSSEI : Gejolak Ekonomi Pada Tahun Politik

Tanggal : Sabtu, 14 Juli 2018

Pukul : 20.00 – 22.00 WIB

Pemateri : Bapak Achmad Machsuni (Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI & Ka FoSSEI Bidang Pengembangan Organisasi dan Bidang Keanggotaan )

Moderator : Wahyu Aji (BAPERNAS KEILMUAN FoSSEI)

Notulensi : Rika Prastia (BAPERNAS KEILMUAN FoSSEI)

Asslamualaikum, wr., wb., Bismillah

PEMAPARAN MATERI

Pada tahun 2018 & 2019 ini merupakan tahun politik. Pada tahun 2018 dilaksanakan pilkada serentak sedangkan pada tahun 2019 mendatang akan dilaksanakan pileg dan pilpres. Tentu ini berpengaruh terhadap perekonomian negara. Sesungguhnya pengaruh tahun politik terhadap ekonomi bisa positif maupun negatif. Sebagai contoh di beberapa negara seperti Venezuela yang mengalami krisis parah karna terjadinya Gejolak politik, tentu itu berbeda dgn beberapa negara di kawasan Asia Timur dan Eropa Barat meski terjadi Gejolak politik tapi perekonomian nya tetap aman.

Tentu hal tersebut merupakan tugas besar dari pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi pada tahun politik ini. Serta perlunya langkah2 untuk mengatasi hal hal yang bisa menjadikan tahun politik ini akan menjadi gaduh. Target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ini adalah 5,4 %. Target itu tentu menjadi tantangan besar pada tahun ini dengan dilaksanakannya pileg dan pilpres yg bisa saja menjadi momok menakutkan terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya dapat menjadi mimpi indah untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

 

 

Realisasi pertumbuhan Ekonomi tahun 2016 sebesar 0,5%, lalu tahun 2017 5,1%. Pada tahun 2015 realisasi pertumbuhan ekonomi hanya 4,8%. Padahal asumsi makro pada RAPBN 2015 adalah 5,7%. Tingginya asumsi biasanya diikuti dengan tingginya belanja. Realisasi pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah biasanya diikuti dengan rendahnya penerimaan. Gap antara penerimaan dan belanja tersebut biasanya menjadi celah Pemerintah untuk menambah hutang.

 

Asumsi makro 2015, 2016, 2017, 2018 dan 2019 sebenarnya jauh dari janji kampanye Presiden Jokowi tentang pertumbuhan ekonomi yang dijanjikan sebesar 7%.

SESI TANYA JAWAB

P1 : Menurut referensi yang pernah saya baca, bahwa tahun politik akan berdampak positif maupun negatif. Apabila ditinjau dari segi positif, ekonomi bisa tumbuh melalui belanja partai politik, dan apabila ditinjau dari segi negatif adalah pada segi investasi akan terganggu karena keamanan dan resiko sedikit tidak bisa diprediksi. Nah kira-kira bagaimana outlook perekonomian RI di tahun 2019? Mengingat pada tahun ini, selain terdapat gejolak politik, perekonomian RI juga terkena dampak perang dagang antara AS dan China.

N : Ya, pada periode ini sudah ada 3 pilkada serentak yaitu ditahun 2015, 2017 dan 2018. Akan tetapi pelaksanaan pemilu tersebut tidak mampu mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena terbatasnya dana para calon dalam pilkada serentak. Pada tahun 2019, sepertinya dengan pengalaman tiga kali pilkada serentak, maka tidak bisa mengharapkan diadakannya pemilu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Terkait Outlook perekonomian Indonesia tahun 2019 dari segi pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa mencapai angka 5,5 %. Tentu tetap perlu ada evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan sekarang, sehingga untuk tahun 2019 dapat memperbaiki lagi perekonomian negara. Serta mempertahankan kebijakan yang telah namun mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap perekonomian.

P2 : Sejauh ini walaupun pelaksanaan pilpres masih lama dilaksanakan, akan tetapi gejolak- gejolak politik telah mulai diperlihatkan oleh berbagai kubu. Dukungan-dukungan terhadap kandidat masing-masing kubu mulai disuarakan. Bahkan tidak jarang isu-isu politik mengenai pilpres ini menjadi isu hangat yang viral diberita harian Indonesia. Pertanyaanya, sejauhini bagaimana pengaruh perkembangan ekonomi terhadap politik yang ada di Indonesia? Adakah sangkut pautnya dengan kegagalan pemerintah dalam mencapai asumsi pertumbuhan ekonominya?

P3 : Bagaimana dampak gejolak politik pada pertumbuhan ekonomi? apakah mampu mengembangkan ekonomi umat atau tidak?

N : Berdasarkan pemberitaan bahwa isu ekonomi yang akan menjadi tema debat dalam rangka pilpres 2019. Isu utang luar negeri, keberadaan tenaga kerja asing, naiknya beban ekonomi masyarakat adalah contoh-contoh isu ekonomi yang kemingkinan akan jadi tema pilpres. Dalam rangka mengembangkan ekonomi ummat diperlukan kekuasaan. Beberapa waktu yang lalu gubernur Bank Indonesia mengatakan bahwa dengan semakin meningkatnya keuangan syariah berpotensi mengurangi kerentanan fluktuasi nilai tukar. Komitmen perintah untuk meningkatkan keuangan syariah sangat penting.

Apabila kita melihat kembali ke belakang dari tahun 1999 sampai 2014 belum ada Gejolak politik dari pemilihan umum yang menyebabkan sampai terjadinya kegaduhan massal. Tentu pengaruh selama ini di Indonesia terhadap ekonomi ada yang positif maupun negatif, tahun politik bisa memberikan sumbangsih 0.1% pertumbuhan ekonomi. Namun bisa juga lebih atau kurang daripada itu. Dengan adanya pemilihan tentu diharapkan lahir seorang pemimpin yg bisa memiliki terobosan terhadap perekonomian Indonesia.

 

untuk file PDF nya silahkan Download disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *