/tmp/ltbcz.jpg Pertumbuhan Fintech, Kerjasama Indo-Korea, dan dampak positif bagi perekonomian Indonesia - fossei.org

Pertumbuhan Fintech, Kerjasama Indo-Korea, dan dampak positif bagi perekonomian Indonesia

Pertumbuhan Fintech, Kerjasama Indo-Korea, dan dampak positif bagi perekonomian Indonesia

Oleh : Erwanda Nuryahya
Universitas Pendidikan Indonesia

 

Pemerintah Indonesia terus melakukan kerjasama yang lebih luas antar negara-negara didunia. Kerjasama tersebut tidak hanya sebatas diplomatik, tapi menjadi lebih khusus yang artinya Indonesia bisa melakukan kerjasama di berbagai bidang seperti kerjasama di bidang maritim, perdagangan, perindustrian, dll. Baru baru ini Pemerintah Indonesia telah berhasil meningkatkan kerjasamanya menjadi lebih khusus lagi dengan Korea Selatan. Hal ini merupakan kabar baik sekaligus tantangan bagi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan aspek di berbagai sektor. Karena dengan berubahnya status kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia dari kemitraan biasa menjadi kemitraan khusus (Strategic Special Partnership) tentu akan membuka peluang yang lebih terbuka bagi Indonesia untuk meningkatkan sektor sektor yang ada, seperti di maritim, perdagangan teknologi, dsb.

Di sisi lain kemajuan teknologi membantu setiap individu untuk dapat membangun pekerjaan, relasi bahkan menghasilkan sumber pendapatan. Hal ini tidak hanya terbatas pada satu sektor, namun juga menyebar pada setiap sektor sehingga memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat. Sektor perbankan dan lembaga keuangan lain pun tidak kalah dalam hal pembangunan teknologi untuk dapat meningkatkan pelayanan terbaik yang dapat diberikan kepada nasabahnya. Lebih dari pada itu, kini nasabah pun dapat menjadi bagian dari teknologi yang dikeluarkan oleh perbankan. Bukan hanya sebagai pengguna namun juga menjadi bagian dari pelaku usaha berdasar pada teknologi yang telah dikeluarkan oleh perbankan ataupun lembaga keuangan lainnya perkembangan teknologi dengan fitur keuangan (fintech) telah merubah arus bisnis yang potensial dan menjanjikan dengan nominal transaksi mencapai 14,5 milyar USD dalam setahun.

Namun perkembangan fintech di Indonesia belum bisa mencapai potensinya disebabkan berbagai hal, seperti regulasi yang belum kuat dan literasi ke masyarakat yang masih kurang intens. Hal itu bisa dimaklumi karena perkembangan fintech di Indonesia baru mulai berkembang awal tahun 2015. Dan jika dibandingkan dengan Korea Selatan, Indonesia masih berada jauh dibawah fintech dari negara dengan julukan negeri ginseng tersebut. Lanskap industri perbankan digital mencatat bahwa Korea Selatan merupakan salah satu negara asia tertinggi yang mengalami pertumbuhan penggunaan teknologi keuangan mencapai sebesar 63%, sedangan indonesia hanya mengalami pertumbuhan sebesar 28% dalam satu dekade terakhir. Melihat Korea adalah salah satu negara yang memiliki penggunaan teknologi finansial tertinggi di asia tentunya hal yang wajar jika Indonesia bisa menjadikan Korea sebagai mitra kerjasama dalam mengembangkan fintech di Indonesia.

Adanya kerjasama yang lebih khusus antara Korea Selatan dan Indonesia merupakan angin segar bagi industri fintech indonesia. Pasalnya salah satu hasil kerjasama tersebut menyatakan bahwa Indonesia dan Korea Selatan akan memperkuat sektor industri, tentunya termasuk industri fintech. Jika peluang tersebut dapa terealisasi tentu akan menjadikan industri fintech di Indonesia akan semakin tumbuh pesat dan harapannya dari hasil kerjasama ini penggunaan teknologi keuangan di Indonesia bisa lebih merata di semua masyarakat, karena Indonesia mempunyai pasar yang sangat besar di bidang tersebut.

Berdasarkan hasil laporan Bank Indonesia tahun 2016, potensi income yang bisa didapatkan dari pemanfaatan teknologi keuangan bagi setiap perusahaan fintech maupun perbankan dalam perbulan bisa mencapai tiga puluh triliyun. Penggunaan fintech juga akan mendorong lahirnya perusahaan perusahan start up berbasis teknologi. Kemunculan perusahaan perusahaan baru tentu akan mendorong peningkatan tenaga kerja sehingga lapangan pekerjaan akan bertambah. Jika lapangan pekerjaan bertambah, maka pendapatan masyarakat pun bertambah dan tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat. Ketika daya beli masyarakat meningkat, dampak yang paling besar bagi negara adalah bertambahnya pemasukan bagi APBN Indonesia. Sehingga kemitraan kolaboratif antara Korea Selatan dan Indonesia bisa menjadi salah satu solusi untuk menumbuhkan perekonomian di Indonesia.

Melihat peluang industri fintech yang besar dalam membantu meningkatkan pendapatan negara. Pemerintah Indonesia diharapkan bisa lebih terbuka lagi dalam hal kerjasama fintech Indonesia dan Korea Selatan, sehingga kerjasama ini tidak hanya berpusat pada industri maritim, perdagangan, dsb. Tapi juga concern terhadap pengembangan industri teknologi keuangan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *