Krisis keuangan global pada awal abad ke-21 telah memicu pemikiran yang lebih mendalam tentang cara perbankan dan sistem keuangan beroperasi (Daniar, 2016). Banyak orang yang mulai mencari alternatif yang lebih adil dan berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang mendapatkan perhatian besar adalah sistem keuangan berdasarkan prinsip-prinsip Islam, yang dikenal sebagai perbankan syariah atau transmisi moneter Islam (Hiya, 2022). Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu transmisi moneter Islam, bagaimana ia beroperasi, dan mengapa bisa menjadi solusi keuangan yang adil dan berkelanjutan.
- Prinsip-Prinsip Utama Transmisi Moneter Islam
- Larangan Riba
Transmisi moneter Islam didasarkan pada larangan riba atau bunga. Dalam sistem keuangan konvensional, bunga adalah salah satu sumber utama pendapatan bagi lembaga keuangan (Hiya, 2022). Namun, dalam ekonomi Islam, riba dianggap tidak adil dan dilarang keras. Oleh karena itu, dalam transmisi moneter Islam, segala jenis transaksi yang melibatkan pembayaran atau penerimaan bunga dilarang.
Larangan riba ini bertujuan untuk mendorong keadilan ekonomi dengan menghindari penumpukan kekayaan yang tidak adil dan mengurangi kesenjangan sosial. Selain itu, ini juga mendorong investasi yang lebih produktif daripada uang yang hanya duduk dan menghasilkan keuntungan tanpa upaya.
- Keberlanjutan Lingkungan
Transmisi moneter Islam juga menekankan keberlanjutan lingkungan. Prinsip-prinsip ekonomi Islam mengajarkan pentingnya menjaga dan merawat lingkungan alam. Dalam transmisi moneter Islam, investasi yang berdampak buruk pada lingkungan atau menciptakan ketidakseimbangan ekologis dihindari (Daniar, 2016).
Dengan memasukkan pertimbangan lingkungan ke dalam transmisi moneter, sistem ini membantu melindungi alam dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Artinya, proyek-proyek yang merugikan lingkungan, seperti industri bahan bakar fosil, tidak akan mendapat dukungan dalam sistem keuangan Islam.
- Keberlanjutan Sosial
Transmisi moneter Islam juga mendorong keberlanjutan sosial dengan menekankan pentingnya berbagi kekayaan secara adil dan membantu mereka yang kurang beruntung dalam masyarakat (Angita et al., 2021). Dalam hal ini, sistem ini mendorong praktik zakat, yang merupakan kewajiban untuk memberi kepada mereka yang membutuhkan dalam masyarakat. Fokus pada keberlanjutan sosial dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan inklusi sosial.
- Larangan Spekulasi
Transmisi moneter Islam juga melarang spekulasi berlebihan dan tidak sehat. Dalam ekonomi konvensional, spekulasi seringkali menyebabkan fluktuasi pasar yang tajam dan kerugian besar. Dalam transmisi moneter Islam, investasi harus didasarkan pada aset riil dan ekonomi nyata, bukan pada perjudian spekulatif. Larangan spekulasi membantu menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih besar dan mengurangi risiko kejatuhan pasar yang dalam (Angita et al., 2021).
- Bagaimana Transmisi Moneter Islam Beroperasi?
Transmisi moneter Islam beroperasi dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan sistem keuangan konvensional. Berikut ini adalah beberapa praktik dari Transmisi Moneter Islam:
- Bank Syariah
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Mereka tidak mengenakan bunga pada pinjaman atau deposit, dan mereka juga tidak terlibat dalam investasi yang melanggar prinsip-prinsip Islam, seperti alkohol atau perjudian. Sebagai gantinya, mereka fokus pada investasi yang produktif dan adil, seringkali mendorong praktik zakat. Bank syariah telah berkembang pesat di beberapa negara dengan mayoritas populasi Muslim dan juga menarik perhatian dari non-Muslim yang mencari alternatif keuangan yang lebih etis dan berkelanjutan.
Gambar 1. Transmisi Kebijakan Moneter Islam
Sumber : Daniar (2016)
- Sukuk
Sukuk adalah instrumen keuangan yang mirip dengan obligasi, tetapi sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Dalam sukuk, investor membeli bagian dari aset riil, seperti proyek infrastruktur, dan mendapatkan pendapatan dari hasil proyek tersebut. Sukuk memungkinkan pengumpulan dana untuk proyek-proyek yang berpotensi memberikan manfaat kepada masyarakat sambil menghindari riba (Dini Abdianti et al., 2023).
Sukuk telah digunakan dalam berbagai proyek pembangunan di berbagai negara dengan populasi Muslim dan semakin dikenal di pasar keuangan global.
- Microfinance Syariah
Microfinance syariah adalah bentuk mikrofinansial yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Ini berarti bahwa lembaga mikrofinansial ini memberikan pinjaman kepada individu atau usaha kecil tanpa mengenakan bunga dan berfokus pada prinsip-prinsip keadilan ekonomi. Microfinance syariah dapat membantu masyarakat yang kurang beruntung untuk mengembangkan usaha mereka tanpa terjebak dalam siklus utang bunga yang menghancurkan.
- Keuntungan Transmisi Moneter Islam
Penerapan transmisi moneter Islam memiliki sejumlah keuntungan yang dapat berdampak positif pada ekonomi dan masyarakat. Beberapa keuntungan ini termasuk:
- Keadilan Ekonomi, Transmisi moneter Islam membantu menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dengan melarang riba dan mendorong berbagi kekayaan dengan adil.
- Keberlanjutan Lingkungan, Dengan menghindari investasi yang merusak lingkungan, transmisi moneter Islam membantu menjaga keberlanjutan lingkungan alam.
- Keberlanjutan Sosial, Praktik zakat dalam transmisi moneter Islam membantu masyarakat yang membutuhkan dan menciptakan keberlanjutan sosial.
- Stabilitas Ekonomi, Larangan spekulasi dalam transmisi moneter Islam membantu menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih besar.
- Tantangan dan Perdebatan
Meskipun transmisi moneter Islam memiliki banyak keuntungan, ada juga tantangan dan perdebatan yang perlu diatasi:
- Pengawasan dan Regulasi
Penerapan transmisi moneter Islam memerlukan pengawasan dan regulasi yang ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ekonomi Islam.
- Kesesuaian dengan Ekonomi Global
Sistem keuangan Islam mungkin menghadapi kesulitan untuk berintegrasi sepenuhnya dengan ekonomi global yang didominasi oleh praktik keuangan konvensional. Ini dapat membatasi akses ke sumber daya dan pasar global.
- Pemahaman dan Kesadaran
Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang transmisi moneter Islam dapat menjadi hambatan dalam mengadopsinya. Pendidikan dan kampanye kesadaran dapat diperlukan untuk mempromosikan konsep ini.
- Transmisi Moneter Islam sebagai Solusi yang Adil dan Berkelanjutan
Dalam era ketidakpastian ekonomi dan krisis keuangan, transmisi moneter Islam menawarkan solusi berkelanjutan yang menekankan pada keadilan, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etis. Dengan meminimalkan spekulasi dan mendorong praktik bisnis yang etis, perbankan syariah dapat membantu mewujudkan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.
Selain itu, pertumbuhan perbankan syariah yang pesat menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dan bertransaksi dengan cara yang lebih sesuai dengan nilai-nilai moral dan sosial mereka. Hal ini juga dapat menginspirasi perbankan konvensional untuk lebih memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam praktik bisnis mereka.
Dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran tentang transmisi moneter Islam, solusi keuangan yang adil dan berkelanjutan ini akan menjadi pilihan yang lebih menarik bagi banyak orang di masa depan.
Penulis: Silvya Eka Marenza, KSEI Progres IAI Tazkia
REFERENCE
Angita, rista tri, Rinofah, R., & Sari, pristin prima. (2021). Journal Of Management, Accounting, Economic and BusinessPerkembangan ekonomi saat ini sedang berkembang dan semakin mengarah pada persaingan yang ketat, terutama bagi perusahaan sejenis. Oleh kare. Pengaruh Kepemiikan Institusional, Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan, 02(01), 56–70.
Daniar. (2016). Transmisi Kebijakan Moneter Syariah: Sebuah Analisa. FALAH: Jurnal Ekonomi Syariah, 1(1), 91. https://doi.org/10.22219/jes.v1i1.2700
Dini Abdianti, Anisa Restu, & Sholahuddin Al Ayyubi. (2023). Konsep Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal Kewirausahaan Dan Manajemen Bisnis: Cuan, 1(2), 106–120. https://doi.org/10.59603/cuan.v1i2.20
Hiya, N. N. (2022). Studi Literatur Kebijakan Moneter Islam tanpa Bunga. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(1), 868. https://doi.org/10.29040/jiei.v8i1.4307