Pada hari Ahad tanggal 30 Juli 2023 telah diadakan Acara Webinar Wakaf Goes To Campus KSEI Sedic Supel UIN Sunan Ampel Surabaya. Acara ini dilaksanakan mulai pukul 08.45 WIB via Zoom Meeting dengan jumlah peserta 136 orang. Namun pada materi kedua jumlah peserta sudah berubah.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh master of ceremony dari KSEI SEDIC SUPEL dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an. Selanjutnya sambutan yang disampaikan oleh ketua pelaksana Wakaf Goes to Campus KSEI SEDIC SUPEL dan Presidium Fossei Nasional Pres Arya Dwiki Putra. Selanjutnya pembacaan doa dan penyampaian donasi wakaf bedah surau oleh master of ceremony dengan menampilkan barcode yang telah disediakan oleh pihak Dompet Dhuafa. Setelahnya, acara dimulai dengan penyampaian materi pertama yang disampaikan oleh kak Awal Ramadhan.
Pada sesi pertama dengan materi Exploring the Potential of Wakaf yang disampaikan oleh kak Awal Ramadhan selaku narasumber dari pihak Dompet Dhuafa, yang menjelaskan bahwa dompet dhuafa merupakan lembaga filantropi Islam yang fokus pada pemberdayaaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis dan wirausaha sosial profetik. Dompet Dhuafa telah melaksanakan berbagai program yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat. Sebanyak 3.059.118 jiwa merupakan penerima manfaat program Dompet Dhuafa pada tahun 2021. Terhitung dari tahun 1993-2021 total penerima manfaat program Dompet Dhuafa sebanyak 24.919.563 jiwa. Adapun pilar program Dompet Dhuafa antara lain Dakwah & Budaya, Sosial, Ekonomi, Kesehatan, dan Pendidikan.
Pembahasan mengenai wakaf, yakni memberikan kemanfaatan lebih daripada zakat dan sedekah. Hal tersebut, karena kemnfaatannya berlangsung jauh lebih lama bahkan tidak ada batas waktunya. Misalnya, manfaat yang dialirkan dalam wakaf bedah surau adalah ketika orang-orang melaksanakan ibadah termasuk sholat dalam surau yang merupakan atau berasal dari wakaf. Dimana ibadah yang dilaksanakan oleh orang tersebut, maka pahala atau manfaat yang dialirkan tidak akan terputus.
Setelah penyampaian materi serta tanya jawab kak Awa Ramadhan memberikan closing statement “Kenali wakaf sejak dini. Potensi wakaf di Indonesia harus dioptimalkan dan jangan sampai tertinggal kemnafaatan dari wakaf ini untuk generasi mendatang”. Dilanjutkan penyerahan setifikat secara simbolik kepada pemateri yakni kak Awal Ramadhan.
Pada sesi kedua dengan materi Empowering Youth for Social Change yang disampaikan oleh Bu Mega Oktaviany selaku narasumber dari pihak KA-FoSSEI, penyampaian materi tersebut antara lain:
KA-FoSSEI adalah organisasai perhimpunan alumni yang aktif dari KSEI dan FoSSEI, yang mana terdiri atas alumni KSEI/BEMJ/LDK yang terdaftar aktif di FoSSEI, alumni KSEI/BEMJ/LDK yang eprnah terdaftar sebagai anggota FoSSEI, peserta kongres Kelompok Studi Ekonomi Islam (KOKASEI), dan para pendiri KSEI dan pendiri FoSSEI. Pada 2021 terdapat 260 KSEI yang tergabung dalam FoSSEI. Baik KSEI yang berada dalam perguruan tinggi negeri umum, KSEI yang berada perguruan tinggi Islam maupun KSEI yang berada di perguruan tinggi swasta.
Menjadi seorang freshgraduate tidak mudah karena disinilah kesuksesan dimulai, yang mana pertemanan mulai jauh karena setiap teman harus mencapai impiannya masing-masing. Di sisi lain, hanya gelar sarjana tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga sebagai mahasiswa kita perlu mempunyai kemampuan dan mengasahnya sebaik mungkin. Selain itu, perlu juga bagi kita untuk membangun relasi dan dan harus terdapat prinsip dalam diri sendiri.
Setelah lulus ada dua hal yang menjadi pertimbangan yakni karir dan kesuksesan. Pertanyaan-pertanyaan yang menjadi pertimbangan seperti bekal ilmu yang didapatkan dari kuliah, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan sebagainya. Untuk menjawab pertanyaan dalam diri tersebut, kita harus bisa “treat the best for ourself” dengan memberi kelonggaran pada diri sendiri dengan melakukan hobi yang mendukung pada arah produktif.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi diri, antara lain:
- Evaluasi, apa yang kurang dalam kita. Perbaiki kembali apa yang menjadi kesalahan.
- Ketahui dan pahami diri kita, apa yang ingin kita lakukan sebagai rutinitas pekerjaan. Kenali kemampuan kita selayak apa dalam melakukan pekerjaan tersebut.
- Tulis apa yang ingin kita lakukan sesuaikan dengan minat dan kemampuan kita.
- Jangan tertinggal dengan perkembangan zaman, misalnya digitalisasi seluruh aspek kehidupan. Kembangkan kemampuan dalam bidang digital, seperti design dan
- Ikuti banyak kegiatan yang dapat mengasah kemampuan kita misalnya magang dan volunteer. Misalnya menjadi relawan wakaf, karena saat ini kurang sekali jumlah masyarakat yang sadar akan pentingnya wakaf. Di sisi lain, ini dapat menjadi peluang bagi freshgraduate untuk menjadi relawan wakaf. Sehingga poin penting dalam strategi ini yang berkaitan dengan wakaf adalah bagaimana kita sebagai generasi muda yang nantinya akan menjadi freshgraduate untuk menjadi volunteer wakaf dan mengajak seluruh masyarakat untuk berwakaf.
Pemahaman ekonomi syariah tidak hanya memuat literasi maupun teori. Akan tetapi meningkatkan ekonomi syariah melalui praktek dan kerja nyata. Menjadi inisiator dalam kampus untuk mengembangkan wakaf melalui lembaga pengelolaan yang berkaitan dengan bantuan pihak kampus. KSEI dan kampus harus saling mendukung literasi dan praktik wakaf, mendorong kader KSEI untuk memahami lebih dalam mengenai wakaf, dan mendorong pihak kampus dan KSEI untuk merintis badan wakaf kampus, dan mendorong sitivitas akademika untuk rutin berwakaf. Di samping itu, lembaga wakaf wajib mengoptimalkan pengelolaan asset wakaf dan opimalisasai asset under management.
Setelah penyampaian materi selesai dilanjutkan degan penyerahan sertifikat secara simbolik kepada narasumber materi kedua yakni bu Mega Oktaviany.
Pada acara terakhir master of ceremony mengingatkan kembali mengenai donasi wakaf bedah surau dengan sharescreen barcode yang telah disediakan. Selain itu, barcode donasi wakaf telah dibagikan dalam grup whatsapp webinar Wakaf Goes to Campus KSEI SEDIC SUPEL 2023.